LONDON (Arrahmah.com) – Sebuah laporan yang disusun oleh ICSR, International Centre for the Study of Radicalisation atau Pusat Internasional untuk Studi Radikalisasi, di King College London menyatakan bahwa lebih dari 20.000 pejuang asing berjihad di Irak dan Suriah, termasuk sekitar 4.000 dari Eropa Barat dan sekitar 3.000 dari negara-negara bekas Uni Soviet, lansir WB pada Rabu (28/1/2015).
Ada lima puluh negara yang dipantau selama penelitian. Jumlah Mujahidin asing yang melakukan perjalanan ke Irak dan Suriah diperkirakan mencapai 20.730, termasuk sekitar 11.000 orang dari Timur Tengah, menurut direktur ICSR, Peter Neumann.
Semua angka tersebut berdasarkan data dari paruh kedua 2014 dan mengacu pada jumlah wisatawan selama konflik, menurut laporan tersebut.
Diperkirakan bahwa sekitar 4.000 orang dari Eropa Barat telah melakukan perjalanan ke Irak dan Suriah. Mereka sebagian besar berasal dari Perancis dan berkontribusi memberikan jumlah 1.200 Mujahidin sejak awal konflik di wilayah itu.
Inggris dan Jerman mengikuti Perancis dalam menghasilkan jumlah terbesar Mujahidin, dengan sekitar 500-600 pejuang dari kedua negara itu.
Laporan tersebut memperkirakan bahwa antara 5-10 persen dari 20.730 Mujahidin asing itu telah gugur, dan bahwa 10-30 persen lebih dari mereka telah meninggalkan zona perang, kembali ke rumah mereka atau terjebak di negara-negara transit.
ICSR mengatakan angka-angka yang diberikan adalah hasil pelacakan mereka terhadap jumlah pejuang asing dalam perang Suriah dan Irak sejak tahun 2012.
(banan/arrahmah.com)