LIBANON (Arrahmah.com) – Ketegangan meningkat tajam di kamp pengungsi Palestina terbesar di Libanon pada Senin (28/3/2016) setelah terjadinya penembakan mematikan oleh kelompok yang bersaing meninggalkan dua orang terbunuh.
Dalam penembakan pertama di kamp pengungsi Ain Al-Hilweh, seorang pejabat Fatah lokal, yang diidentifikasi sebagai Abdullah Qablawi, ditembak mati di dekat pasar kamp.
Dua warga Palestina, bernama Jamil A., dan Ibrahim A.S., terluka dalam serangan itu dan dibawa ke Rumah Sakit Al-Nidaa Al-Insani untuk pengobatan.
Satu jam kemudian, penyerang tak dikenal membunuh seorang kerabat dari warga Palestina yang diyakini berada di balik penembakan pertama, lansir MEMO.
Pria itu diidentifikasi sebagai Mahmud Al-Natur, saudara Omar Al-Natur, yang diduga bertanggung jawab atas serangan pertama dan anggota dari faksi saingannya Fatah Al-Islam.
Jalan-jalan di kamp yang tadinya penuh sesak menjadi kosong menyusul pembunuhan tersebut, dengan semua toko ditutup dan beberapa keluarga menyelamatkan diri.
Ain Al-Halwah, yang terletak di dekat kota Sidon Libanon, telah menjadi semakin tidak stabil selama tahun lalu, dengan bentrokan musim panas lalu menggusur sebanyak 3.000 pengungsi Palestina.
Lebih dari 54.000 pengungsi Palestina yang terdaftar tinggal di kamp itu, telah bergabung dalam beberapa tahun terakhir dengan ribuan warga Palestina yang melarikan diri dari pertempuran di Suriah.
Lebih dari 450.000 warga Palestina terdaftar di Libanon dengan UNRWA. Sebagian besar hidup dalam kondisi kumuh di 12 kamp pengungsi resmi dan menghadapi berbagai pembatasan hukum, termasuk pada pekerjaan mereka.
(banan/arrahmah.com)