JAKARTA (Arrahmah.id) – Jumlah santri yang meninggal dunia setelah peristiwa ledakan di ruangan pelatihan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Wasilah Lemo Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) bertambah menjadi dua orang.
Santri yang meninggal dunia di RSUD Hajja Andi Depu Polman itu yakni, Amri (17) warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
“Iya benar, semalam atas nama Amri meninggal dunia sekitar pukul 20.00 WITA,” kata Humas RSUD Hajja Andi Depu Polman, Yusuf Daud, Selasa (15/8), lansir CNN Indonesia.
Korban sempat mendapatkan perawatan medis sejak mengalami luka bakar yang membakar di sekujur tubuhnya yang dipicu adanya percikan rokok dari ruangan yang berisi cairan tiner pada saat istirahat latihan. Namun, karena luka yang cukup parah korban pun meninggal dunia.
“Sepsis, (mengakibatkan komplikasi) yang di akibatkan karena luka bakar di atas 90 persen,” jelasnya.
Sementara untuk enam orang santri yang menjadi korban ledakan tersebut, kata Yusuf, hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif.
“5 orang dirawat Intensif dan 1 orang dirawat di perawatan biasa,” ujarnya.
Sebelumnya, santri bernama, Rezky (17) mengalami luka bakar hampir di sekujur tubuhnya dan menjalani perawatan intensif di RSUD Hajja Andi Depu Polman lebih dulu meninggal dunia.
Total ada 8 santri yang menjadi korban dengan luka bakar akibat ledakan tersebut. Menurut Yusuf, para santri mengalami luka bakar hampir di sekujur tubuh dan masih menjalani perawatan intensif.
“Bervariasi ada luka bakar capai 9 persen dan juga mengalami luka bakar sampai 49 persen,” ungkapnya.
(ameera/arrahmah.id)