Gaza (arrahmah.com) – Selama 16 hari perang brutal Israel ke Jalur Gaza, wilayah padat penduduk, serangan darat, udara, dan laut belum membuahkan targetnya menghentikan serangan roket mujahidin Palestina yang menghantam Israel siang malam.
Bahkan untuk melampiaskan nafsu membunuhnya, Israel menggunakan senjata yang dilarang oleh kesepakatan internasional terhadap rakyat sipil. Namun serangan roket mujahidin Palestina ke Israel semakin hari semakin menunjukkan kehebatannya. Mereka sudah menggunakan roket baru yang sebelumnya belum digunakan. Jangkauannya pun mampu menembus wilayah strategis yang selama ini belum diperkirakan oleh Israel. Seperti pangkalan militer udara dan darat Israel.
Ini artinya, perluasan serangan roket perlawanan Palestina ini akan menjadikan 1 juta warga Israel hidup dalam “neraka” buatan roket Mujahidin Palestina. Wilayah itu adalah Ovekum sebelah selatan, Asdod ke utara, dimana wilayah itu yang melindungi pelabuhan strategi di laut Palestina jajahan Israel tahun 1948. Sementara Asqela dan Sidrut sudah lama menjadi bulan-bulanan roket perlawanan Palestina.
Israel sendiri mengaku korban yang ditimbulkan oleh roket perlawanan Palestina mencapai empat orang dengan serangan 700 roket. Meski demikian Israel sering menutupi informasi soal korban roket perlawanan Palestina. Berdasarkan berita yang dilansir oleh media-media Israel edisi Ahad kemarin (11/1), jumlah roket Grad yang dilepaskan dari Jalur Gaza ke Israel mencapai 683 roket.
Di antara empat korban Israel itu ada satu orang serdadu Israel. Disamping itu korban luka-luka akibat serangan ini mencapai 53 orang, enam di antaranya dalam keadaan parah.
Jelajah 50 km
Sisi lain yang mengejutkan Israel adalah jarak jangkau roket perlawanan Palestina. Batalion Izzuddin Al-Qassam menyatakan kemarin Ahad (11/1) bahwa mereka berhasil menggempur pangkalan militer udara Makhayem Israel yang jauhnya 50 km dari Jalur Gaza dengan roket Grad. Menurut Al-Qassam, pangkalan militer Israel itu adalah gudang rudal Patriot dan Haits Israel. (Prince Muhammad/infopal/arrahmah.com)