YERUSALEM (Arrahmah.com) – Lebih dari 520 orang Palestina luka-luka dan 88 di antaranya dilarikan ke rumah sakit, setelah Masjid Al Aqsha diserang selama dua malam beruntun, menurut informasi Bulan Sabit Merah Palestina.
Bentrokan di dekat Masjid Al Aqsha Palestina terjadi antara warga Palestina dengan polisi “Israel”, tepatnya di luar Yerusalem.
Sebagian besar korban luka akibat peluru karet, granat kejut, dan pemukulan di tengah demo atas ancaman penggusuran, serta upaya mengekang kebebasan beragama di antara umat Islam di Yerusalem.
Menurut Independent pada Ahad (9/5/2021), Sabtu malam (8/5) kerumuman demonstran Palestina berkumpul di luar Gerbang Damaskus, Kota Tua Yerusalem, ketika 90.000 jemaah shalat tarawih dibubarkan polisi “Israel”.
Polisi melaporkan, bentrokan “Israel” dan Palestina pecah di dekat Masjid Al Aqsa sejak Sabtu pagi di kawasan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Puluhan warga Palestina melawan upaya pemukim “Israel” untuk menggusur mereka dari rumah.
Beberapa penangkapan dilakukan, dan satu petugas terkena timpukan batu di wajahnya, kata polisi.
Sebelumnya pada Sabtu polisi memantik amarah warga Arab dengan mencegat konvoi bus menuju Yerusalem.
Para penumpang kesal karena mereka disetop tanpa sebab di hari yang panas saat berpuasa, lalu memblokir jalan sebagai bentuk protes.
Jalan lalu dibuka beberapa jam kemudian.
TV Israel Kan melaporkan, polisi menyetop bus untuk pemeriksaan keamanan. Namun Ibtisam Mara’ana anggota parlemen Arab menuduh mereka menyerang kebebasan beragama.
Dia berkicau di Twitter, “Polisi: ingatlah mereka adalah warga negara, bukan musuh.” (hanoum/arrahmah.com)