KARABAKH (Arrahmah.com) – Jumlah tentara Azerbaijan yang tewas dalam konflik Karabakh tahun lalu dengan Armenia telah meningkat menjadi 2.900, kata Kementerian Pertahanan Azerbaijan, Rabu (2/6/2021).
Kementerian membagikan di situs webnya daftar tentara yang tewas selama perang 44 hari, termasuk perincian pangkat perwira, tanggal lahir, nama, dan nama keluarga mereka.
Upaya sedang dilakukan untuk menemukan dan mengidentifikasi prajurit yang dianggap hilang, tambah pernyataan itu, seperti dilansir Anadolu.
Hubungan dua negara bekas republik Soviet telah tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, juga dikenal sebagai Karabakh Atas, sebuah wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan.
Bentrokan baru meletus pada 27 September 2020, dan berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia pada 10 November 2020.
Azerbaijan membebaskan beberapa kota strategis dan hampir 300 pemukiman dan desa dari pendudukan Armenia selama waktu ini.
Sebuah pusat gabungan Turki-Rusia didirikan untuk memantau gencatan senjata. Pasukan penjaga perdamaian Rusia juga telah dikerahkan di wilayah tersebut.
Gencatan senjata, dilihat sebagai kemenangan bagi Azerbaijan, menyebabkan seruan pengunduran diri Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan atas penanganan konflik tersebut. Dia mengundurkan diri pada bulan April, membuka jalan untuk pemilihan cepat pada 20 Juni, dan masih menjabat sebagai perdana menteri. (haninmazaya/arrahmah.com)