MOSUL (Arrahmah.com) – Sekitar 2.000 warga sipil Irak mengungsi setiap hari karena operasi militer yang dilancarkan terhadap ISIS di kota Mosul, Irak utara, kata seorang menteri Irak.
Berbicara pada konferensi pers di ibukota Baghdad, Senin (14/11/2016), Menteri Imigrasi Derbaz Muhammad mengatakan bahwa sejauh ini lebih dari 50.000 orang telah mengungsi dari distrik Havice saja, di Kirkuk Irak utara.
“Hampir 200 orang mengungsi dari rumah mereka di Havice setiap hari,” katanya dalam keterangan pers dengan Lise Grande, koordinator kemanusiaan PBB untuk Irak, sebagaimana dilansir World Bulletin.
Muhammad mengatakan bahwa warga sipil yang mengungsi itu sedang ditampung di kamp-kamp tenda.
“Kami telah merencanakan untuk mengakomodasi setidaknya 750.000 orang di kamp-kamp tenda,” katanya.
“Perkiraan kami sekarang adalah bahwa 500.000 orang akan menjadi pengungsi. Tapi jumlah ini bisa meningkat,” tambahnya.
Bulan lalu, tentara Irak – yang didukung oleh serangan udara koalisi pimpinan AS dan sekutu lokal di ngara itu – melancarkan operasi yang bertujuan untuk merebut kembali Mosul, yang direbut oleh ISIL pada pertengahan 2014, bersama dengan wilayah lainnya di Irak utara dan barat.
Beberapa bulan terakhir tentara Irak dan sekutunya berhasil merebut kembali banyak wilayah dari ISIS, terutama di pinggiran Mosul dan di provinsi Anbar, Irak barat.
(ameera/arrahmah.com)