JABAL AKRAD (Arrahmah.com) – Mujahidin Suriah terlibat pertempuran sengit dengan pasukan yang setia kepada rezim kafir Bashar al-Assad di pegunungan Jabal Akrad pada Ahad (4/8/2013), ujar laporan kelompok pemantau yang mengatakan jumlah korban mencapai 30 orang dari kedua belah pihak.
Rekaman video menunjukkan pejuang yang diidentifikasi sebagai anggota brigade Islam yang terkait dengan Al Qaeda, melambai dari atas sebuah menara militer di desa Barouda, salah satu desa Alawiyah yang menjadi target serangan pada hari itu.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di London mengatakan 12 pejuang Suriah gugur dan 19 pasukan rezim kafir Assad termasuk anggota milisi yang dikenal dengan Tentara Pertahanan Nasional, tewas dalam pertempuran yang berlokasi di timur provinsi Latakia itu.
Sumber di Latakia mengatakan pertempuran dimulai saat fajar dan bahwa para pejuang Suriah yang berbasis di kota Salma, menyerang 10 desa Alawiyah.
Suara sirene ambulans yang diselingi dengan suara pemboman dan serangan dari udara di Salma, bisa terdengar sepanjang hari, ujarnya.
Lebih jauh ke selatan, di Homs, militer rezim terus membombardir wilayah-wilayah yang tersisa yang masih dikuasai oleh pejuang Suriah. Bantuan dari “Hizbullah” dan Iran terus mengalir kepada rezim Assad untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang jatuh ke tangan Mujahidin.
Kantor berita milik rezim Suriah melaporkan pada Ahad (4/8) bahwa presiden baru Iran, Hassan Rowhani telah mengatakan kepada Damaskus bahwa hubungan Iran-Suriah akan tetap kuat.
Rowhani menegaskan tekadnya untuk memperkuat hubungan dengan Suriah dan berdiri bersama dalam menghadapi semua tantangan, lapor SANA.
“Tidak ada kekuatan di dunia yang bisa menggoyahkan atau merusak hubungan yang mengakar, bersejarah dan strategis antara kedua bangsa,” ujar Rowhani kepada Perdana Menteri rezim Suriah, Wael al-Halki selama kunjungannya ke Teheran untuk menghadiri pelantikan Rowhani. (haninmazaya/arrahmah.com)