TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Dua warga Palestina tewas oleh pasukan pendudukan ‘Israel’ di kamp pengungsi Jenin, sementara seorang warga Palestina ketiga tewas di Nablus di Tepi Barat yang diduduki pada Kamis (30/1/2025).
Serangan terbaru ini menambah jumlah total warga Palestina yang tewas selama Operasi Tembok Besi yang sedang berlangsung menjadi 19 orang, menurut sumber medis yang dikutip oleh kantor berita resmi Palestina WAFA.
Kementerian Kesehatan mengonfirmasi bahwa Otoritas Umum Urusan Sipil memberi tahu mereka bahwa kedua pria tersebut telah ditembak mati oleh pasukan ‘Israel’ di kamp tersebut pada Kamis (30/1).
Scenes of the destruction that was left behind by the Israeli occupation forces in Jenin refugee camp. pic.twitter.com/lbEkKiKPzt
— Eye on Palestine (@EyeonPalestine) January 31, 2025
Jenazah ditahan
Jasad korban tewas, yang diidentifikasi sebagai Yazan Hatem Al-Hassan dan Amir Abu Hassan, telah ditahan oleh otoritas pendudukan, demikian dilaporkan WAFA. Menurut sumber-sumber Palestina, mereka adalah pejuang perlawanan dari Brigade Jenin.
Pada Kamis (30/1), Qassim Aboud Alkik (42), ditembak dan dibunuh oleh pasukan pendudukan ‘Israel’ di Nablus. Laporan mengatakan ia terbunuh saat bersama keluarganya, dan jasadnya juga ditahan oleh tentara ‘Israel’.
Pasukan ‘Israel’ telah melancarkan serangan militer berskala besar yang dijuluki Operasi Tembok Besi di Jenin dan kamp pengungsiannya, yang mengakibatkan korban jiwa, pembongkaran sedikitnya 100 rumah dan kerusakan signifikan pada infrastruktur sejak Selasa lalu.
A Palestinian child, in critical condition now, shot in his back and left as bleeding by an Israeli sniper in Tulkarm, West Bank pic.twitter.com/zqfeJUGBao
— Anadolu English (@anadoluagency) January 30, 2025
Tiga Perempuan Terluka
Menurut WAFA, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan pada Kamis malam (30/1) bahwa tim medisnya menerima tiga wanita berusia lima puluhan yang menderita cedera pecahan peluru akibat serangan udara ‘Israel’ yang menargetkan sebuah bangunan di dalam kamp.
Para wanita tersebut diserahkan oleh tentara ‘Israel’ di pos pemeriksaan militer Al-Jalama sebelum dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.
Selain itu, sebuah kendaraan militer ‘Israel’ sengaja menabrak ambulans yang berusaha mengevakuasi seorang yang terluka dari kamp tersebut. Wartawan juga dilarang memasuki area tersebut untuk meliput perkembangan tersebut.
Dua Anak Laki-laki Tertembak
Pada Jumat (31/1), pasukan pendudukan ‘Israel’ menembak dan melukai dua anak laki-laki di desa Al-Mughayyir, timur laut Ramallah, menurut WAFA.
Pasukan pendudukan menyerbu bagian timur desa dan melepaskan tembakan langsung ke penduduk, mengakibatkan terlukanya dua anak laki-laki, berusia 11 dan 12 tahun.
Seorang anak tertembak di perut, sementara yang lain terluka di kaki.
Tulkarem Diserbu
Pasukan pendudukan ‘Israel’ pada Jumat (31/1) melanjutkan pengusiran paksa penduduk Palestina dari rumah mereka di kamp pengungsi Tulkarem, di Tepi Barat yang diduduki utara, di tengah serangan yang meningkat belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kota dan kampnya, lapor WAFA.
Pasukan ‘Israel’ memaksa keluarga meninggalkan rumah mereka dengan todongan senjata, khususnya di lingkungan al-Nadi dan Shuhada, yang menyebabkan kepanikan yang meluas, terutama di kalangan wanita dan anak-anak.
⚡️JUST IN:
Scenes coming from Jenin camp in the West Bank reveal the amount of destruction in the camp's neighborhoods.
Currently the israeli occupation forces are forcing citizens to leave their homes in Tulkarm camp—Video2. pic.twitter.com/HIN6jRL01x
— Suppressed News. (@SuppressedNws) January 31, 2025
Para saksi lebih lanjut melaporkan bahwa pengusiran ini disertai dengan perusakan isi rumah dan ledakan beberapa rumah.
Eskalasi yang terus berlanjut ini, yang kini memasuki hari kelima berturut-turut, terjadi di tengah kondisi kemanusiaan yang buruk di kamp tersebut, dengan penduduk menderita akibat terganggunya layanan penting seperti air, listrik, dan telekomunikasi akibat infrastruktur yang dihancurkan oleh buldozer Israel. Terdapat juga kekurangan makanan, pasokan medis, air minum, dan susu formula bayi yang parah.
Ramallah
Dalam pernyataan terpisah, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan timnya di Ramallah menangani 61 orang yang terluka di kota Beitunia dekat Penjara Ofer di bagian barat kota itu, saat para tahanan Palestina disambut pulang sebagai bagian dari gelombang ketiga perjanjian pertukaran tahanan antara Hamas dan ‘Israel’, demikian laporan kantor berita Anadolu.
"This is my home, you can't come in here. Want to shoot me? Shoot me, I'm not afraid of you!”
A brave Palestinian woman from Ramallah, Occupied West Bank, confronts Israeli soldiers as they invade her home. pic.twitter.com/RbzVypTmKP
— DOAM (@doamuslims) January 31, 2025
Korban luka-luka akibat peluru tajam dan peluru karet serta gas air mata. Sebagian korban luka dibawa ke rumah sakit, sementara yang lain menerima perawatan di lapangan.
Dalam pernyataan lainnya, Bulan Sabit Merah mengonfirmasi bahwa timnya di Betlehem merawat dua anak berusia 13 dan 15 tahun yang ditembak dengan peluru tajam di paha dan perut selama bentrokan di desa Al-Khader, sebelah barat Betlehem. (zarahamala/arrahmah.id)