BOSNIA (Arrahmah.com) – Polisi Bosnia mengatakan hingga 180 orang Bosnia, termasuk perempuan dan anak-anak, telah berangkat ke Suriah selama tiga tahun terakhir, di antaranya lebih dari 50 kembali ke Bosnia sementara lebih dari 20 lainnya dilaporkan gugur.
Sementara itu, sebuah pengadilan Bosnia mendakwa seorang Muslim pada Rabu (31/12/2014) karena merekrut orang-orang untuk bergabung dengan kelompok Daulah Islam atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS.
Dia dijerat dengan undang-undang baru yang bertujuan untuk menghentikan orang-orang yang melakukan perjalanan untuk berjuang bersama “gerilyawan” di Timur Tengah, lapor Al-Arabiya.
Husein Bosnic yang dikenal sebagai pemimpin tidak resmi dari gerakan Salafi ultra-konservatif di Bosnia ditangkap pada bulan September bersama dengan empat orang lain yang kemudian dibebaskan tetapi paspor mereka disita.
Surat dakwaan tersebut menuduh Bosnic mendesak anggota masyarakat untuk bergabung dengan militan ISIS, mengatakan ia telah “mendorong orang lain untuk bergabung dengan organisasi teroris selama tahun 2013 dan 2014, secara sadar dan dari posisi otoritas keagamaan.”
Ini adalah penggunaan pertama hukum yang diadopsi pada bulan April yang menetapkan hukuman penjara hingga 10 tahun bagi yang membiayai kegiatan “teroris” dan merekrut serta berjuang di luar negeri.
Bosnic, yang ditahan, belum mengomentari dakwaan tersebut. Dia juga belum diminta untuk mengajukan permohonan.
Kebanyakan Muslim Bosnia, yang dikenal sebagai Bosniaks, mempraktikkan bentuk “moderat” Islam. Tetapi sejumlah pemuda, terutama dari daerah pedesaan, dalam beberapa tahun terakhir berpegang pada sekte Salafi puritan.
(banan/arrahmah.com)