BAMAKO (Arrahmah.com) – Sedikitnya 18 orang tewas dalam serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok militan Islam di utara Burkina Faso dan Mali tengah pada Rabu dan Kamis, kata sumber pemerintah dan keamanan, seperti dilansir Reuters (19/2/2021).
Serangan oleh militan yang memiliki hubungan dengan Al Qaeda adalah hal biasa di dua negara Afrika Barat.
Kelompok Islamis telah memperluas jangkauan mereka dalam beberapa tahun terakhir meskipun ada 15.000 penjaga perdamaian PBB dan 5.100 tentara Prancis.
Serangan di Burkina Faso terjadi pada Kamis (18/2) pagi antara kota Markoye dan Tokabangou, kata juru bicara pemerintah Ousseni Tamboura dalam sebuah pernyataan.
Delapan orang tewas dan sembilan lainnya luka-luka, katanya. Sumber keamanan mengatakan bahwa satu orang lagi kemudian meninggal karena luka-luka.
Di Mali, sedikitnya sembilan orang tewas dan lainnya hilang atau terluka dalam serentetan serangan di dekat Bandiagara di wilayah tengah Mopti, kata sumber pemerintah daerah.
Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan di dua desa pada Rabu (17/2) malam dan menyergap beberapa mobil angkutan umum di jalan antara Sevare dan Bankass pada Kamis, kata dua walikota.
Chad akan mengirim pasukannya ke wilayah tiga perbatasan antara Mali, Burkina Faso, dan Niger, pusat serangan di Sahel.
Sejak awal tahun, lebih dari 150 warga sipil telah dibunuh oleh militan di tiga negara, termasuk 100 dalam serangan di dua desa di Niger pada awal Januari. (Hanoum/Arrahmah.com)