PALESTINA (Arrahmah.com) – Kelompok Tahanan Palestina mengatakan pada Ahad (7/1/2016) bahwa ada 18 jurnalis Palestina yang saat ini ditahan di penjara-penjara “Israel”, termasuk Muhammad Al-Qeq, seorang jurnalis yang telah melakukan mogok makan selama 75 hari, lansir MEMO.
Dalam sebuah siaran pers, kelompok itu mengatakan bahwa Mahmoud Moussa Issa adalah jurnalis tertua yang ditahan di penjara “Israel” dan dia juga menjalani hukuman terlama.
Pemerintah “Israel” terus memenjarakan Issa meski adanya perjanjian 2014 yang menyatakan pembebasannya dalam konteks perundingan Palestina-Israel.
Issa, yang menghabiskan 13 tahun di pengasingan, adalah seorang penulis sejumlah buku dan novel. Dia telah diberi tiga hukuman seumur hidup dan hukuman keempatnya ialah hukuman 46 tahun penjara.
Pernyataan itu menambahkan bahwa jurnalis yang dipenjara termasuk lima mahasiswa yang sedang belajar komunikasi massa sebelum penangkapan mereka.
Tahanan tertua dari kelompok ini adalah Ahmed Al-Saifi yang telah menjalani enam dari 17 tahun penjara.
Mahasiswa lainnya ialah Amjad Samhan, Mohamed Atta, Hamza Safi dan Hammam Attili.
Pihak berwenang “Israel” juga menahan empat jurnalis tanpa tuduhan yang jelas di penahanan administratif. Mereka adalah Mohammed Kaddoumi, Ali Oweiwi, Osama Shaheen dan Muhammad Al-Qeq, yang telah melakukan mogok makan sebagai protes atas penahanan administratifnya.
(banan/arrahmah.com)