LANGKAT (Arrahmah.com) – Masyarakat Stabat digegerkan oleh aksi pembakaran mushaf Alquran oleh orang tak dikenal pada Senin (24/12/2018) lalu. Dari 20 mushaf yang ada, 18 di antaranya telah terbakar. Sementara yang dua lagi bisa diselamatkan
Peristiwa pembakaran Alquran tersebut terjadi di sekitar Masjid Nurul Huda Kelurahan Paya Mabar, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. Mushaf Al-Quran itu sebelumnya dipergunakan untuk proses pembelajaran anak-anak di Taman Pendidikan Alquran (TPA) di masjid setempat.
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, petugas kepolisian masih mencari pelaku pembakaran tersebut.
“Aparat kepolisian terus bekerja untuk mengungkap siapa pelaku yang membakar kitab suci Al-Quran itu,” kata Agus di Mapolda Sumut, Medan, Rabu (26/12/2018) malam.
Agus mengaku heran dengan peristiwa pembakaran Alquran yang terjadi di Langkat. Ia pun memastikan, polisi akan memburu pelaku sampai tuntas.
“Kami terus mencari pelaku pembakaran Alquran tersebut,” ujarnya.
Karena itu, Agus meminta kepada seluruh warga masyarakat maupun organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam untuk dapat menjaga daerah Langkat tetap kondusif. Jangan sampai terjadi keributan sehingga dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Dia pun mengingatkan kepada warga agar jangan terprovokasi oleh peristiwa pembakaran mushaf tersebut.
“Polisi telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui pelaku yang melanggar hukum itu,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.com)