DAMASKUS (Arrahmah.com) – Sekitar 18.000 milisi Syiah diyakini berperang bersama rezim Asad di Suriah, yang telah dilanda perang hebat sejak 2011, sumber-sumber lokal mengatakan kepada Anadolu Agency, (12/5/2016).
Sumber, yang tidak menyebutkan namanya karena masalah keamanan, mengatakan bahwa milisi Syiah secara intensif terlibat dalam operasi militer melawan pasukan oposisi di bagian selatan negara itu.
Sekitar 9.000 anggota milisi Syiah dikerahkan di provinsi Aleppo, sementara 5.000 orang bertempur di propinsi Damaskus, Daraa dan Quneitra, yang dikenal sebagai “front selatan”, kata sumber-sumber tersebut.
Lebih lanjut sumber tersebut menambahkan, sekitar 2.000 anggota milisi Syiah juga dikerahkan di Homs dan Latakia.
Konflik Suriah telah menarik negara tetangganya Iran yang telah mengerahkan pasukannya untuk mendukung rezim Asad dalam melawan pasukan oposisi.
Menurut laporan media Iran, lebih dari 400 tentara Iran telah tewas dalam pertempuran di Suriah sejak konflik dimulai pada tahun 2011.
Konflik enam tahun Suriah juga menarik kelompok Syiah Lebanon “Hizbullah”, yang didukung oleh Iran.
Menurut perkiraan, setidaknya 10.000 milisi “Hizbullah” diyakini berperang bersama pasukan Asad di Suriah.
Ribuan milisi “Hizbullah” juga diyakini telah tewas dalam konflik itu. Kelompok Syiah tersebut tidak mengkonfirmasi jumlah korban tersebut.
Milisi Syiah Irak juga sebagai kelompok yang paling berpengaruh yang berperang bersama rezim Asad di Suriah.
Para milisi ini, yang diambil dari daerah yang didominasi Syiah Irak seperti Baghdad, Najaf dan Basra, diperkirakan berjumlah hampir 5.000.
Ada juga milisi lain dari Brigade Zaynabiyyun Pakistan, yang memiliki lebih dari 500 anggota dan berperang di bagian selatan Aleppo, dan Brigade Fatimiyun Afghanistan, yang memiliki sekitar 2.000 anggota bertempur di bagian selatan Aleppo, Damaskus dan Daraa.
(ameera/arrahmah.com)