KHOST (Arrahmah.id) – Wakil Perdana Menteri untuk Urusan Politik, Mawlawi Abdul Kabir, mengatakan bahwa Imarah Islam Afghanistan memiliki hubungan yang baik dengan semua negara dan setidaknya 17 misi politik Imarah Islam aktif di seluruh dunia.
Berbicara dalam sebuah pertemuan di Universitas Sheikh Zayed di Khost, Mawlawi Kabir berjanji bahwa tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan siapa pun.
“Kami memiliki hubungan politik praktis dengan Turkmenistan, Iran dan Uzbekistan dan kami tidak memiliki hubungan politik tetapi kami memiliki perdagangan. Langkah ini juga mencerminkan kebijakan-kebijakan Imarah Islam,” katanya, seperti dilaporkan Tolo News (29/1/2024).
Dia juga mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara pendidikan agama dan pendidikan modern dan tidak akan membiarkan pendidikan yang bertentangan dengan cara-cara Islam.
Mawlawi Abdul Kabir menambahkan bahwa tidak ada pemerintah yang menjamin hak-hak rakyat dalam 45 tahun terakhir sejarah Afghanistan seperti yang dilakukan oleh Imarah Islam.
“Sepanjang sejarah, rakyat Afghanistan tidak pernah menyakiti siapa pun. Orang-orang asinglah yang datang ke Afghanistan untuk menyakiti orang-orang Afghanistan,” katanya.
Sementara itu, berbicara pada pertemuan yang sama, penjabat Menteri Wakil dan Kebajikan, Mohammad Khalid Hanafi, mengatakan bahwa beberapa kalangan menganggap Imarah Islam bertentangan dengan pendidikan modern.
“Jika Imarah Islam menentang pendidikan modern, maka tidak akan ada pintu universitas yang akan dibuka untuk Anda,” katanya.
Wakil PM politik mengatakan bahwa Imarah Islam telah mulai mengerjakan beberapa proyek ekonomi dan pekerjaan di jalan Wakhan-Tiongkok juga sedang berlangsung dan akan segera selesai. (haninmazaya/arrahmah.id)