WARDAK (Arrahmah.com) – Sebanyak 16 pasukan lokal Afghan membelot dan bergabung dengan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) di tempat yang terpisah dalam waktu tiga hari, menurut laporan situs IIA, Shahamat.
Jum’at (12/4/2013), Shahamat mengutip para pejabat Mujahidin, mengatakan bahwa sebanyak 12 tentara lokal bergabung dengan Mujahidin di distrik Nirkh, provinsi Wardak.
Kelompok mantan milisi bayaran yang dipimpin oleh Muhammad Ismail itu, bergabung dengan Mujahidin pada Jum’at (12/4). Mereka menyerahkan sejumlah besar senjata dan amunisi serta peralatan militer lainnya. Mereka berjanji akan memutuskan hubungan apapun dengan para penjajah dan rezim boneka dan akan berjuang bersama Mujahidin dalam melawan pasukan musuh.
Pada hari yang sama, seorang perwira polisi bernama Ma’mur bin Dadullah dari distrik Char Chino, provinsi Uruzgan, membelot dari rezim boneka dan bergabung dengan Mujahidin IIA.
Sementara di Paktia, pada Kamis (11/4) malam, tentara lokal bernama Usman menyerahkan diri sendiri kepada Mujahidin bersama Kalashnikovnya di distrik Khair Kot.
Di Helmand, dua polisi lokal bernama Assadullah bin La’l Muhammad dan Abdul Hadi bin Abdul Rasul, keduanya berasal dari daerah Mirmando, provinsi Helmand, bergabung dengan Mujahidin pada Rabu (10/4) dan menyerahkan senapan jenis Ak, 1 rompi berisi amunisi dan sebuah sepeda motor.
Pembelotan dari rezim boneka terus terjadi. Mujahidin IIA, selain memerangi pasukan penjajah dan pasukan boneka, mereka juga membentuk Komisi Dakwah wal Irsyad untuk menasehati orang-orang yang masih loyal terhadap para penjajah dan anteknya dan mengajak mereka bergabung ke dalam barisan Mujahidin untuk berjihad mempertahankan agama dan tanah air mereka. (siraaj/arrahmah.com)