JALUR GAZA (Arrahmah.id) – Pasukan “Israel” pada Sabtu (3/8/2024) malam melakukan dua serangan udara lagi di sekolah yang sama yang menampung pengungsi Palestina di Kota Gaza yang ditargetkan satu jam sebelumnya, sehingga jumlah korban tewas menjadi 16 orang, dengan puluhan lainnya terluka.
Pertahanan Sipil Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemboman baru di Sekolah Hamama di lingkungan Sheikh Radwan menewaskan enam pengungsi dan melukai puluhan orang lainnya, beberapa di antaranya dalam kondisi “kritis”.
Menurut pernyataan tersebut, tim Pertahanan Sipil mengalami kesulitan untuk mengambil lebih banyak korban akibat pengeboman baru.
Setelah serangan udara pertama, pesawat “Israel” mengebom sekolah yang sama dan wilayah sekitarnya dengan tiga rudal.
Dalam pernyataan sebelumnya di Telegram, Pertahanan Sipil menyatakan, “Sekitar 10 warga Palestina syahid dan beberapa lainnya terluka akibat serangan pesawat tempur penjajah ‘Israel’ yang menargetkan sebuah sekolah yang menampung para pengungsi di lingkungan Sheikh Radwan, utara Kota Gaza.”
“Rumah Sakit Baptis Al-Ahli menerima beberapa korban syahid dan terluka, termasuk anak-anak, akibat serangan udara ‘Israel’ yang menargetkan Sekolah Hamama,” kata sumber-sumber di fasilitas kesehatan tersebut.
Dilansir Anadolu, saksi mata menyatakan bahwa pengeboman tersebut menghancurkan beberapa ruang kelas di sekolah tersebut, yang penuh sesak dengan pengungsi Palestina.
Militer “Israel” mengakui dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menyerang sekolah di Gaza utara, dan mengklaim bahwa Hamas menggunakannya sebagai “tempat penyimpanan senjata”.
Namun, Hamas menolak klaim militer “Israel” tersebut, menggambarkannya sebagai “kebohongan yang terang-terangan,” dan mempertanyakan pembenaran untuk menargetkan sekolah-sekolah yang digunakan oleh para pengungsi Palestina sebagai tempat berlindung.
“Serangan ‘Israel’ terhadap Sekolah Hamama adalah desakan yang terus menerus dilakukan oleh pemerintah penjajah teroris untuk bertahan dalam kampanye genosida brutalnya,” kata Hamas.
“Israel”, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah-tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan 7 Oktober oleh Hamas.
Lebih dari 39.500 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 91.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Hampir 10 bulan setelah perang “Israel”, sebagian besar wilayah Gaza hancur dan warga yang berada di pengungsian haru hidup di tengah-tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
“Israel” dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota Rafah di bagian selatan, tempat lebih dari 1 juta orang Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada tanggal 6 Mei. (Rafa/arrahmah.id)