KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Otoritas Malaysia telah menahan 155 warga Muslim Uighur, lebih dari setengah dari mereka adalah anak-anak, yang ditemukan sedang berkumpul di dua apartemen di ibukota negeri jiran tersebut, Kuala Lumpur, menurut pernyataan para pejabat imigrasi yang dilaporkan Reuters.
Para Muslim Uighur yang berasal dari wilayah Xinjiang, Cina, ditemukan ketika para petugas Departemen Imigrasi Malaysia menggeledah unit pemukiman di Kuala Lumpur pada awal bulan ini.
Sebanyak 99 orang, termasuk 44 anak-anak, berkumpul di satu unit apartemen, sementara 65 lainnya di unit kedua, berdasarkan laporan dari operasi unit yang dipimpin Basri Hassan.
“Kami tidak mengira melihat begitu banyak mereka di dalam satu unit,” kata petugas imigrasi yang terlibat dalam operasi tersebut, seraya menambahkan bahwa para imigran Uighur tersebut ditemukan berkumpul dalam kondisi yang sempit dan bau.
Petugas imigrasi menduga bahwa paspor Turki yang dibawa oleh warga Uighur tersebut adalah palsu.
“Kami berusaha untuk memastikan dari mana asal mereka dan ke mana mereka tuju. Adapun sekarang kami tidak yakin apakah mereka masuk negara ini secara ilegal atau melalui jalur yang tepat,” kata petugas itu.
Para warga Uighr tersebut dikirim ke tempat penahanan imigrasi di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) utuk penyelidikan lebih lanjut.
Telah diketahui selama ini sejumlah besar warga Muslim Uighur nekad meninggalkan rumah mereka di Xinjiang karena tekanan dan penindasan yang mereka alami oleh pemerintah kafir Cina. Mereka mencari tempat yang aman di mana agama dan nyawa mereka dapat terselamatkan. (siraaj/arrahmah.com)