JAKARTA (Arrahmah.com) – Malam ahad nanti, Sabtu (10/12/2011) diperkirakan akan terjadi gerhana bulan total. Gerhana bulan ini akan menjadi gerhana bulan terakhir di tahun 2011. Astronom Ma’rufin Sudibyo dalam posting di jejaring sosialnya, Minggu (4/12/2011) lalu, mengatakan, “Gerhana mulai terjadi pada pukul 18.35 WIB ditandai dengan mulai bersentuhannya cakram Bulan terhadap penumbra”. Seperti yang dilansir kompas.com.Sementara menurut Kepala Observatorium Bosscha, Hakim L. Malasan, peristiwa ini akan bisa disaksikan dengan mata telanjang mulai pukul 18.33 WIB. Puncak gerhana diprediksi berlangsung pada pukul 21.06 WIB-21.57 WIB.
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Fenomena ini terjadi bila Bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama. Karena posisi itu, sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh Bumi, saat totalitas terjadi Bulan akan berwarna kemerahan.
Tak seperti gerhana Matahari, gerhana Bulan aman disaksikan tanpa alat dan pelindung karena terjadi tak terlalu malam. Pada malam Ahad itu, masyarakat di seluruh Indonesia bisa menyaksikan gerhana bulan total yang akan berlangsung selama 51 menit 8 detik. “Berbeda dengan gerhana bulan total pada Juni lalu yang berlangsung selepas tengah malam, masyarakat bisa menikmati fenomena gerhana bulan total kali ini karena waktunya berlangsung sebelum jam tidur.
Sebagai umat islam, kita memiliki tuntunan pada saat terjadinya fenomena alam gerhana bulan, yaitu dianjurkan untuk melakukan shalat kusuf yang merupakan sunnat mua’kad. Seperti diriwayatkan oleh Asy-Syaikhan bawha Rasulullah pernah bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan itu merupakan dua (tanda) dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang dan tidak juga karena kehidupan seseorang. Oleh karena itu, jika kalian melihat hal tersebut maka hendaklah kalian berdo’a kepada Allah, bertakbir, shalat dan bersedekah.”
(siraaj/arrahmah.com)