SERBIA (Arrahmah.com) – Organisasi kemanusiaan mengungkapkan bahwa Serbia melanggar hukum internasional dengan memaksa ribuan pengungsi kembali ke Makedonia dan Bulgaria, menolak membantu para pengungsi yang harus mengahadapi suhu beku.
Nikola Kovacevic, dari Pusat Hak Asasi Manusia Belgrade, mengatakan kelompoknya memiliki beberapa keluhan yang disebut kampanye melawan pengungsi untuk membuat mereka keluar dari Serbia.
Pengungsi, yang kebanyakan berasal dari Suriah dan Irak, telah menceritakan bagaimana mereka dikirim ke perbatasan, surat-surat resmi mereka disita, dan kemudian ditinggalkan di suhu di bawah nol, sehingga mereka tidak punya pilihan selain menyeberang ke negara tetangga untuk mencari bantuan.
Satu keluarga asal Suriah mengungkapkan bahwa surat-surat resmi pencari suaka milik mereka disobek di depan wajah mereka ketika mereka dipaksa menuju perbatasan.
Polisi dan tentara disebut terlibat, tapi Kovacevic mengklaim sulit untuk mengetahui secara persis siapa yang terlibat dalam insiden tersebut.
“Rekan-rekan kami di lapangan menerima sekitar 20 keluhan dari para pengungsi tentang deportasi massal ilegal. Diperkirakan 700-1.000 pengungsi secara ilegal dideportasi ke Makedonia dan Bulgaria sejak September,” katanya kepada Middle East Eye, sebagaimana dilansir World Bulletin (20/1/2016).