DHAKA (Arrahmah.com) – Hujan deras dan angin kencang terjadi sejak Rabu (13/6) malam, menghantam perahu-perahu Muslim Rohingya. 15 Perahu mereka yang terombang-ambing di atas air di sungai Naf – sungai yang menandai perbatasan Myanmar dan Bangladesh- nampak menghilang dengan lebih dari 2000 Muslim sejak Jum’at (15/6/2012) pagi, dilaporkan oleh Kaladan Press.
Mereka adalah Muslim dari Rakhine, Myanmar (Burma) yang melarikan diri karena kekerasan oleh etnis Buddha Rakhine (Arakan) dan polisi ‘anti huru-hara’ di desa mereka.
Muslim Rohingya yang berlayar dari Rakhine untuk menuju Bangladesh dengan harapan akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik, terdampar di sungai Naf, karena otoritas Bangladesh tidak mengizinkan mereka untuk memasuki tanah Bengali itu. Perahu mereka diusir oleh polisi-polisi perbatasan, hal itu kian menambah kesedihan mereka.
Orang-orang sekitar percaya bahwa perahu-perahu itu menghilang di tengah hujan deras dan angin kencang. Perahu yang terdampar tidak terlihat di sungai Naf hingga Jum’at (15/6) malam dan tidak ada yang tahu kemana perahu-perahu itu pergi, berdasarkan laporan warga lokal di Shapuri Dip. (siraaj/arrahmah.com)