KABUL (Arrahmah.id) – Komisi Pemulangan dan Komunikasi dengan Mantan Pejabat Afghanistan dan Tokoh Politik mengatakan bahwa dalam sepekan terakhir, 15 anggota pemerintahan sebelumnya, termasuk tokoh politik dan militer, kembali ke negara itu.
Ahmadullah Wasiq, juru bicara komisi tersebut, mengatakan kepada Tolo News bahwa lebih dari 600 warga Afghanistan yang tinggal di luar negeri, termasuk pejabat tinggi dari pemerintahan sebelumnya, telah mengisi formulir untuk kembali ke Afghanistan.
“Sejauh ini, 605 orang telah kembali ke negaranya, di mana 15 orang kembali dalam sepekan terakhir saja. Angka tersebut termasuk mantan menteri, gubernur, deputi, dan anggota parlemen,” kata Wasiq.
Sementara itu, beberapa tokoh politik yang telah kembali ke tanah air meminta pemerintah saat ini memberikan pekerjaan kepada para profesional di negara tersebut.
“Rencana komisi sangat berhasil, tetapi pemerintah harus memberikan kesempatan kerja kepada mereka yang datang ke negara berdasarkan kompetensi dan profesionalisme mereka,” kata Aziz Safi, mantan Sekretaris Dewan Provinsi Kapisa di pemerintahan sebelumnya.
Tokoh politik lain yang telah kembali ke Afghanistan menegaskan bahwa Imarah Islam Afghanistan harus lebih memfasilitasi kepulangan warga negaranya.
“Mereka yang sudah kembali ke tanah air harus berhubungan langsung dengan lembaga terkait agar bisa dimanfaatkan secara positif,” ujar Amanullah Ghalib, mantan pimpinan Breshna Company.
“Alangkah baiknya jika konstitusi dibuat di Afghanistan dan lembaga keamanan mengatur tugas-tugas yang berada di bawah otoritas mereka, serta jika masalah pengurus sebagai menteri diselesaikan dan hak-hak rakyat Afghanistan diperjelas. Kemudian, setiap tokoh politik di Afghanistan akan merasa aman dan menganggap pemerintah sebagai milik mereka sendiri,” kata Kamal Nasser Osoli, mantan anggota DPR pada pemerintahan sebelumnya. (haninmazaya/arrahmah.id)