SURIAH (Arrahmah.com) – Hingga 15.000 pasukan oposisi Suriah siap bergabung dengan operasi militer yang akan diluncurkan Turki di timur laut Suriah untuk melawan pasukan Kurdi, meskipun belum diungkapkan kapan operasi tersebut dilakukan, ujar seorang juru bicara kelompok oposisi Suriah pada Kamis (13/12/2018).
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Rabu (12/12) bahwa Turki akan meluncurkan operasi militer dalam beberapa hari mendatang, menargetkan kawasan perbatasan timur Sungai Eufrat yang dikendalikan oleh milisi Kurdi YPG, lapor Reuters.
Pengumuman itu memicu kecaman keras dari Pentagon yang mengklaim tindakan militer sepihak ke timur laut Suriah tidak akan bisa diterima.
Setelah penembakan lintas batas dari Turki ke wilayah yang dikuasai Kurdi dua bulan lalu, pasukan AS telah menyiapkan tiga pos pengamatan militer di dekat perbatasan.
Sebelumnya Turki telah menyapu pasukan Kurdi YPG dari barat Sungai Eufrat dalam kampanye militer selama dua tahun terakhir, namun tidak pergi ke wilayah timur sungai untuk menghindari konfrontasi langsung dengan pasukan AS.
Namun, kesabaran Erdogan dengan Washington atas Suriah, khususnya kesepakatan untuk membersihkan kota Manbij dari YPG, tampaknya terus menipis.
Juru bicara Pasukan Nasional, pasukan oposisi Suriah yang didukung Turki, mengatakan pada Kamis (13/12) bahwa belum ada tanggal pasti kapan operasi dimulai.
“Pertempuran akan diluncurkan secara bersamaan dari beberapa front,” ujar Mayor Youssef Hamoud kepada Reuters.
“Itu akan dilakukan di Manbij, Tel Abyad dan Ras Al-Ayn,” lanjutnya, mengacu pada kota-kota sekitar 200 km di dekat perbatasan utara Suriah.
Dalam sebuah pidato pada Rabu, Erdogan mengatakan bahwa target Turki bukanlah tentara AS. (haninmazaya/arrahmah.com)