Al-BAYDA (Arrahmah.com) – Sejumlah besar tentara Libya telah dieksekusi karena menolak untuk menembaki demonstran anti-pemerintah, ujar Federasi Internasional Hak Asasi Manusia (IFHR).
Sebuah video amatir memperlihatkan tubuh sekitar 130 tentara yang tewas ditembak dengan tangan terikat di belakang punggung mereka. PAra prajurit yang memberontak ditembak mati di Al-Baida, sebuah kota di timur Benghazi.
Ini muncul di tengah-tengah laporan mengenai banyaknya tentara yang berpindah memihak pemrotes dan menolak untuk mematuhi perintah Gaddafi untuk menembak para demonstran.
IFHR mengatakan tindakan brutal terhadap para demonstran Libya adalah “kejahatan terhadap kemanusiaan yang harus dirujuk ke Mahkamah Internasional,” lapor DPA pada Rabu (23/2/2011).
Sumber medis mengatakan kepada kelompok ham yang melihat adegan pembantaian di Benghazi di mana rumah sakit dibanjiri dengan mayat dan orang-orang terluka akibat serangan oleh loyalis Gaddafi.
Sementara itu, ratusan demonstran yang tewas dimakamkan di kuburan massal di sebuah pantai di ibukota, Tripoli.
Pasukan keamanan menggunakan senapan mesin untuk membubarkan kerumunan massa. Namun, kota lainnya termasuk Tajuraa, Zwaara, Azzawiya, Benghazi, Derna dan Tobruk, telah jatuh dari tangan pemerintah. (haninmazaya/arrahmah.com)