MOGADISHU (Arrahmah.com) – Mujahidin Somalia menembakkan mortar ke markas polisi Mogadishu pada saat merayakan ulang tahun yang ke-66 pada hari Minggu (20/12). Para pejabat mengklaim serangan itu kemudian memicu pertempuran yang menewaskan sedikitnya 12 warga sipil dan seorang polisi, dan 18 lainnya cedera.
“Mortar mendarat di dekat kompleks selama upacara,” kata Aden Ahmed, salah seornag pejabat kepolisian Aden.
Dia mengatakan bahwa tentara pemerintah dan pasukan Uni Afrika membalas tembakan, menyerang kembali mujahidin dengan mortar. Sebagian besar terkena ledakan di dekat pasar Bakara, pusat perbelanjaan yang saat itu sedang ramai, kata Ahmed.
Ali Musa, kepala layanan ambulans Mogadishu, mengatakan sedikitnya ada 12 warga sipil tewas dan 15 lainnya luka-luka dalam serangan pembalasan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Somalia telah dilanda kekerasan sejak para panglima perang menggulingkan diktator Mohamed Siad Barre pada tahun 1991. Kemudian, kondisi terjadi sebaliknya. Seorang Islamis moderat terpilih sebagai presiden pada bulan Januari dan Barat berharap keberadaan Sharif Ahmed sang moderat ini bisa ‘menyatukan berbagai macam faksi yang bertikai”, tetapi kekerasan terus berlangsung.
Awal bulan ini serangan bom bunuh diri menimpa sebuah upacara wisuda salah satu universitas di Mogadishu, menewaskan 24 orang, termasuk tiga menteri pemerintah, mahasiswa kedokteran dan dokter. Pemerintah segera menyalahkan al-Shabab. Namun al Shabab menepis tuduhan tersebut. (althaf/fox/arrahmah.com)