ANKARA (Arrahmah.com) – Organisasi hak asasi manusia Turki dan para aktivis dari 12 negara mengumumkan niat mereka untuk mengirim armada untuk menentang blokade yang diberlakukan oleh “Israel” di Jalur Gaza, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Selasa (12/8/2014).
Organisasi yang terlibat dalam armada itu belum menentukan tanggal kapan mereka akan berlayar, tetapi Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH), yang meluncurkan Mavi Marmara pada 2010, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “koalisi” itu yang termasuk diantaranya para aktivis dari 12 negara berkumpul di Istanbul selama seminggu dan membahas pengiriman armada untuk mematahkan blokade di Jalur Gaza.
Pernyataan itu menambahkan: “Koalisi Freedom Flotilla memutuskan bahwa sehubungan keterlibatan pemerintah dalam kejahatan “Israel”, masyarakat sipil harus bertanggung jawab untuk menantang blokade “Israel” di Jalur Gaza.”
Freedom Flotilla, yang diluncurkan pada Mei 2010 untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang terkepung, diserang oleh “Israel”. Pasukan “Israel” berhasil menguasai Mavi Marmara dan menewaskan 10 aktivis Turki di kapal itu. Kejadian ini masih menghambat normalisasi hubungan antara “Israel” dan Turki.
(ameera/arrahmah.com)