DUSHANBE (Arrahmah.com) – Polisi Tajikistan memaksa hampir 13.000 pria untuk memangkas jenggotnya demi melawan Islam “konservatif” yang diklaim dipengaruhi dari budaya “asing”. Para pria tersebut dinilai memiliki jenggot yang terlalu panjang dan tak terurus.
Sebagaimana dilansir Time (20/1/2016), para pejabat pemerintah bekerja lembur demi membasmi paham Islam “konservatif” sehingga kehidupan sehari-hari masyarakat sesuai nilai-nilai tradisional yang diingkinkan pemerintah Tajikistan.
Bahrom Sharifzada, kepala polisi di Provinsi Khatlon, mengatakan saat konferensi pers pada Selasa, menyatakan keberhasilan kampanye selama tahun 2015. Beberapa 12.818 pria dengan jenggot yang dituding tidak memenuhi kualifikasi “ditertibkan”.
Sementara itu, 1.773 Muslimah didoktrin bahwa mereka tidak harus mengenakan kerudung yang dituding dianggap asing oleh pemerintah Tajikistan. Selain itu 150 toko kerudung dipaksa tutup oleh pemerintah Tajikistan.
(fath/arrahmah.com)