ACEH (Arrahmah.com) – Sebanyak 129 pengikut Millata Abraham di Aceh menyatakan taubat dan mengucapkan kembali syahadatain di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Jumat (22/4/2011). Pensyahadatan dibimbing oleh Ketua MPU Aceh Prof Dr Tgk H Muslim Ibrahim MA dan Ketua MPU Kota Banda Aceh Drs Tgk HA Karim Syeikh MA.
Menurut Pimpinan Millata Abraham, Zainuddin, pengikutnya di Aceh 344 orang, namun tak bisa seluruhnya dihadirkan.
Prosesi penyampaian taubat dan pensyahadatan ulang, diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, ikrar penyesalan, syahadatain, sambutan Kapolda Aceh Iskandar Hasan dan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, tausyiah ulama dan diakhiri dengan doa bersama.
“Millata Abraham itu sesat dan menyesatkan, kami benar-benar menyatakan bersalah dan taubat,” ucap Zainuddin, dalam ikrar tertulis.
Ikrar lainnya yang dibacarakan Zainuddin antara lain menyebutkan, pihaknya telah mengajak dan menyesatkan para pengikutnya. Dia tak akan berhubungan lagi dengan Millata Abraham; kembali kepada ajaran Islam yang benar berdasarkan Al-Quran dan hadits; tak mengulagi lagi penyebaran aliran sesat; bersedia membongkar dan menyerahkan seluruh data dan dokumen, dan mengajak pengikutnya bertaubat kepada Allah Swt.
“Saya akan melaksanakan ibadah shalat lima waktu berjamaah di masjid,” ucapnya dihadapan ratusan masyarakat.
Kapolda Aceh mengharapkan, pimpinan dan pengikut Millata Abraham dapat kembali ke ajaran Islam yang benar dengan sungguh-sungguh. Jangan hanya pura-pura saja. Walaupun telah menyatakan taubat dan mengucapkan kembali syahadatain, kata Kapolda, proses hukum akan tetap dilanjukan dengan membawa kasus ini ke pengadilan. Zainuddin dan dua orang pengikutnya sudah 20 hari dalam tahanan Polresta Banda Aceh.
Sementara Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, menyatakan Aceh tak bisa mentolerir penyebaran ajaran sesat, walaupun Islam tetap menghormati agama-agama resmi negara yang ada di Aceh.
Untuk itu, dia berharap, pengikut Millata Abraham dapat dengan tulus kembali kepada syariat Islam yang sesuai dengan aqidah ahlusunnah waljamaah.
“Saatnya kita menambah pembelajaran aqidah dan memperbaiki metode pembelajarannya, sebagai solusi menghindari pengaruh aliran sesat di Aceh,” katanya.
Namun seorang pengunjung, Drs. Bahrom Mohd Rasyid meragukan Zainuddin dan pengukutnya bersungguh-sungguh menyesal dan keluar dari aliran sesat ini.
“Ekspresi mereka membuat kita ragu, tak terlihat sebagai orang bersalah. Apalagi umumnya mereka kaum terpelajar, ” kata anggota DPRK Pidie Jaya itu. Meski demikian, dia berharap proses hukum dapat diteruskan dan dilakukan pembinaan yang intensif terhadap seluruh pengikut Millata Abraham dan aliran sesat lainnya di Aceh.
Awal April lalu, masyarakat dikejutkan dengan adanya berita aliran sesat Millata Abrahamdi Aceh. Berita ini juga sempat melahirkan desakan masyarakat agar pihak Pemda segera menindak dan membubarkan aliran Millata Abraham yang dianggap sesat dan menyesatkan. (hidayatullah/arrahmah.com)