SHALAHUDDIN (Arrahmah.com) – Jumlah korban muslim sunni yang gugur selama dua hari bentrokan antara para demonstran muslim dan pasukan rezim Syiah Irak terus bertambah. Sampai Rabu (14/4/2013) malam tercatat 125 warga muslim sunni gugur dan 268 lainnya cedera akibat beberapa bentrokan terpisah di berbagai wilayah Irak, laporan harian Al-Quds al-Arabi.
Bentrokan dipicu oleh kemarahan penduduk Irak atas kebiadaban militer rezim Nouri al-Maliki dalam pembantaian di kota Huwaijah. Laporan awal menyebutkan lebih dari 40 demonstran muslim sunni Irak gugur dan 200 lainnya cedera parah saat polisi dan tentara rezim Syiah Irak menyerbu ribuan demonstran muslim sunni di I’tisham Square, kota Huwaijah, propinsi Kirkuk pada Selasa (23/4/2013).
Pembantaian militer terhadap para demonstran sipil itu memicu reaksi kemarahan wilayah-wilayah berpenduduk mayoritas muslim sunni. Bentrokan-bentrokan antara penduduk sipil dengan pasukan rezim Syiah Irak tak bisa dihindari lagi.
Direktur Kesehatan propinsi Kirkuk, Shidiq Umar Rasul, secara resmi mengatakan di hadapan para wartawan pada Rabu (24/4/2013) bahwa serangan pasukan rezim Nouri Al-Maliki terhadap para demonstran di I’tsham Square, kota Huwaijah, 55 kilometer barat Kirkuk, telah mengakibatkan 50 warga sipil muslim gugur dan 110 lainnya cedera berat.
Bentrokan paling berat terjadi di desa Sulaiman Bek, distrik Thuz Khurmato dalam propinsi Shalahuddin. Beberapa helikopter militer membombardir desa dengan rudal dan senapan mesin berat. Pasukan darat rezim Syiah Irak kemudian melakukan serangan gencar terhadap penduduk desa. Sebanyak enam masjid dan puluhan rumah hancur oleh serangan biadab tersebut. Ribuan warga dari desa Sulaiman Bek dan dua desa terdekat mulai mengungsi ke wilayah Tikrit dan Kirkuk. (muhibalmajdi/arrahmah.com)