KASHMIR (Arrahmah.com) – Hampir 120 pengujuk rasa dan polisi terluka dalam bentrokan pada Jum’at (29/7/2016) saat pemerintah India berusaha untuk memblokir pawai yang digelar oleh kelompok perlawanan Muslim Kashmir yang menentang kekuasaan India, ungkap para pejabat, sebagaimana dilansir World Bulletin.
Jam malam terus diberlakukan di sebagian besar wilayah selama 22 hari berturut-turut.
Sekolah dan pertokoan tutup serta layanan internet dihentikan, meskipun jaringan telpon seluler sebagian telah pulih.
Kashmir telah terbagi antara India dan Pakistan yang saling bermusuhan sejak dua negara itu merdeka dari Inggris pada tahun 1947. Kedua negara itu mengklaim Kashmir secara keseluruhan.
Beberapa kelompok perlawanan, termasuk Hizbul Mujahidin, telah berjuang selama beberapa dekade melawan sekitar 500.000 tentara India yang telah dikerahkan di wilayah yang bergolak itu. Kelompok perlawanan Muslim itu menuntut kemerdekaan bagi wilayah tersebut atau bergabung dengan Pakistan.
Puluhan ribu orang, sebagian besar merupakan penduduk sipil, tewas dalam pertempuran sejak tahun 1989 ketika kelompok perlawanan bersenjata menentang kekuasaan India di wilayah Himalaya mulai.
India terus menuduh Pakistan mempersenjatai dan mengirim gerilyawan melintasi perbatasan de facto yang dikenal sebagai Garis Kontrol, untuk memulai serangan terhadap pasukannya.
Pakistan membantah tuduhan itu, dan mengatakan bahwa mereka hanya memberikan dukungan diplomatik dan moral bagi perjuangan Muslim Kashmir dalam memperjuangkan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri.
(ameera/arrahmah.com)