BAGHDAD (Arrahmah.com) – Lebih dari 120 mujahidin Daulah Islam Irak yang berhasil melarikan diri dari penjara Tasfirat, distrik Tikrit, propinsi Shalahuddin pada Kamis (27/9) lalu telah kembali melakukan operasi-operasi jihad di Irak. Demikian laporan Daulah Islam Irak.
Pada pekan keempat September 2012 lalu, sekelompok mujahidin menyerbu penjara Tasfirat di kota Tikrit. Mereka mengerahkan senapan serbu, senapan mesin berat, granat, dan roket RPG. Tembok penjara berhasil diledakkan dan pasukan pengawal penjara berhasil mereka lumpuhkan.
Lebih dari 120 mujahid yang berada dalam penjara Tasfirat berhasil melarikan diri dalam serangan tersebut. Walau pasukan keamanan dan kepolisian dikerahkan oleh rezim boneka Syiah Irak untuk menghalau para penyerang, kelompok penyerang dan 120 mujahidin berhasil lolos dari sergapan. Secara resmi pemerintah boneka setempat mengakui empat tentara pengawal penjara tewas dalam serbuan.
Serangan tersebut memang dilakukan oleh Daulah Islam Irak dalam rangkain operasi Hadmul Aswar, meruntuhkan tembok. Beberapa komandan jihad dan tokoh penting Daulah Islam Irak berada di antara 120 mujahid yang berhasil kabur dari penjara Tasfirat.
Dalam rilisannya, Daulah Islam Irak menegaskan tidak seorang pun di antara 120 mujahid yang kabut tersebut tertangkap kembali. Daulah Islam Irak telah merencanakan penyerangan penjara dan pembebasan para tawanan mujahidin tersebut dengan sangat rapi.
Seluruh mujahid yang berhasil kabur dari penjara Tasfirat telah dibagi kepada beberapa regu kecil. Setiap regu ditempatkan dan disembunyikan di wilayah yang berbeda dengan regu lainnya. Setiap regu kemudian digabungkan dengan koordinasi mujahidin Daulah Islam Irak di wilayah tersebut.
Hukuman mati terhadap ratusan tawanan muslim ahlu sunnah di penjara-penjara rezim boneka Syiah Irak semakin gencar. Reaksi mujahidin Daulah Islam Irak juga telah pasti. Operasi meruntuhkan tembok telah dideklarasikan oleh Amir Daulah Islam Irak sejak Juli 2012.
Kini 120 mujahid yang berhasil dibebaskan dari penjara Tasfirat telah menerjuni operasi-operasi dahsyat yang diberi sandi al-iqtihamat afja’, penyerbuan-penyerbuan lebih mematikan. Posko-posko pemeriksaan, patroli-patroli keamanan, markas-markas keamanan, pejabat tinggi sipil dan militer rezim boneka Syiah Irak menjadi target operasi mereka. Allahu Akbar.
(muhib almajdi/arrahmah.com)