SANA’A (Arrahmah.com) – AS meningkatkan serangan pengecut pesawat tak berawaknya di Yaman, di mana pejabat militer boneka di negara Semenanjung Arab tersebut menglaim 34 terduga Al Qaeda gugur dalam waktu kurang dari dua minggu, termasuk tiga serangan dalam satu hari pada Kamis (8/8/2013), lansir Al Arabiya (9/8).
Meningkatnya serangan ini datang di tengah-tengah peringatan serangan besar oleh Al Qaeda yang dikeluarkan Amerika serikat, di mana kaum kafirin yang ketakutan menutup kantor-kantor Kedubes mereka di negeri-negeri kaum Muslimin.
Serangan pengecut drone AS menghantam sebuah mobil di distrik Wadi Ubaidah, sekitar 175 Km dari timur Sana’a menewaskan enam orang. Mayat para korban hangus terbakar di dalam kendaraan yang mereka tumpangi. Lima orang korban adalah warga Yaman dan seorang lainnya belum diketahui identitasnya.
Serangan kedua terjadi di daerah al-Ayoon, provinsi Hadramaut selatan. Serangan ketiga juga terjadi di Hadramaut.
Seluruh serangan menargetkan mobil yang tengah melintas yang diklaim digunakan oleh Mujahidin Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP).
Juru bicara Pentagon, Letkol Breasseale menolak untuk memberikan komentar mengenai serangan ini dan ia tidak mengonfirma sikan program drone di Yaman. CIA juga menolak berkomentar.
Sementara itu, pasukan boneka Yaman telah meningkatkan keamanan di Sana’a dengan mendirikan beberapa pos pemeriksaan dan menyebar tank serta kendaraan militer lainnya untuk menjaga bangunan-bangunan penting. Tentara boneka juga mengelilingi instalasi asing, kantor pemerintah dan bandara dengan tank.
Di kafe dan wilayah publik Sana’a, pembicaraan mengenai serangan drone AS tengah menjadi topik yang hangat bahkan mendorong ketakutan bagi sebagian orang.
“Pesawat tersebut benar-benar menakuti orang-orang di sini,” ujar Mohammed al-Mohandis seorang guru. Ia menambahan bahwa dia dan temannya sering mendengar dengung drone AS di langit-langit Yaman.
Al-Mohandis melontarkan sebuah candaan dengan temannya yang membawa chip kemana-mana. “Hati-hati, atau Anda akan selesai!” ujarnya sambil mengumbar tawa.
Penduduk lain di Sana’a, Ahmed Said, menyarankan Amerika harus menargetkan orang-orang yang menyebabkan pemadaman listrik, bukan Al Qaeda.
Berbicara kepada AP melalui telepon, Said berteriak kepada seorang pria yang berjalan di depannya : “Cepat, drone itu akan memukulmu!” (haninmazaya/arrahmah.com)