HEBRON (Arrahmah.com) – Tentara Israel menculik setidaknya dua belas warga Palestina di distrik selatan Tepi Barat, Hebron, setelah membobol puluhan rumah dan mencari mereka, dan menyita kaset rekaman CCTV dari sejumlah properti, lapor IMEMC pada Sabtu (14/6/2014).
Militer mengatakan invasi merupakan bagian dari serangan berkelanjutan yang bertujuan untuk menemukan tiga pemukim “Israel” remaja, yang hilang Kamis (12/6), dan diyakini telah ditawan oleh pejuang Palestina.
Sumber-sumber keamanan Palestina di Hebron telah melaporkan bahwa warga yang diculik adalah ‘Ala Zakariyya Abu Zeina, Ammar Mohammad Abu Aisha dan istrinya Ekram Hasan Abu Aisha, Eyad Shabana Tamimi, Yasser al-Jamal, Dirar Abu Monshaar, selain Marwan, Sharif, Bilal , Ayman dan Othman al-Qawasma.
Semua warga Palestina yang diculik diambil dari rumah mereka setelah tentara men-sweeping seluruh wilayah Hebron, dan dipindahkan ke Etzion militer dan basis keamanan untuk diinterogasi.
Tentara juga menyerang berbagai kampung di kota-kota Taffouh, Doura, Yatta, Beit Kahel, dan Tarqoumia, menerobos dan menyisir puluhan rumah, dan menyita kaset tertangkap oleh kamera pengintai milik warga.
Selain itu, tentara memasang puluhan penghalang jalan di pintu masuk utara kota Hebron, pintu masuk kota Ethna barat dari Hebron, pintu masuk dari as-Sammoa ‘dan Yatta kota, selatan kota, dan sejumlah daerah persimpangan. Militer juga menyergap ratusan mobil Palestina, dan mencari mereka saat memeriksa KTP penumpang.
Selain itu, Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu mengatakan ia akan mengadakan pembicaraan ekstensif dengan para pejabat keamanan dan militer, termasuk Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Moshe Ya’alon, selain pejabat keamanan atas termasuk kepala Shin Bet Yoram Cohen.
Sebuah sumber di kantor Netanyahu membantah laporan yang mengklaim bahwa Netanyahu menerima telepon dari Presiden Palestina, Mahmoud Abbas.
Pernyataan itu muncul setelah sumber Palestina mengatakan Abbas menelepon Netanyahu dan mengadakan pembicaraan mengenai perkembangan terbaru, “termasuk mencari para pemukim yang hilang”.
(adibahasan/arrahmah.com)