SRINAGAR (Arrahmah.com) – Pejabat India mengklaim sembilan tersangka gerilyawan dan tiga tentara tewas dalam dua insiden terpisah di Kashmir yang dikelola India, Minggu (5/4/2020), ketika pihak berwenang memberlakukan lockdown untuk memerangi penyebaran pandemi coronavirus.
Kashmir, wilayah bergolak yang diklaim oleh kedua saingan nuklir India dan Pakistan, telah berada di bawah jam malam yang diberlakukan untuk memadamkan kerusuhan ketika New Delhi membatalkan status semi-otonom Lembah Himalaya ini pada 5 Agustus tahun lalu.
Juru bicara militer India Kolonel Rajesh Kalia mengatakan lima gerilyawan bersenjata tewas Minggu pagi (5/4) di daerah Keran utara dekat perbatasan de facto yang dikenal sebagai Garis Kontrol (LoC) yang membagi wilayah yang disengketakan dengan Pakistan.
Bentrokan itu juga menewaskan tiga tentara dan melukai beberapa lainnya, katanya dalam sebuah pernyataan singkat.
Pertempuran itu terjadi dalam 24 jam setelah baku tembak lainnya antara tersangka pemberontak dan pasukan pemerintah di daerah Kulgam selatan yang menewaskan empat orang. Polisi mengklaim keempatnya adalah militan dari daerah setempat.
Kashmir telah melancarkan pemberontakan bersenjata selama tiga dekade terhadap pemerintahan India dengan puluhan ribu jiwa, sebagian besar warga sipil, hilang dalam konflik.
India secara teratur menuduh saingan utamanya Pakistan mempersenjatai dan mengirim pemberontak melintasi perbatasan yang sangat termiliterisasi. Islamabad membantah klaim itu. (Althaf/arrahmah.com)