JAKARTA (Arrahmah.com) – Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin menyatakan bahwa sudah ada 12 pesantren di Indonesia yang siap menampung anak-anak pengungsi Rohingya Arakan. Hal itu diutarakan di hadapan ulama dan tokoh umat Islam di kantor Kemenag, Jakarta, Kamis (28/5/2015).
Kata Lukman juga dalam rapat terbatas para menteri, telah disepakati untuk menyantuni pengungsi Rohingya selama setahun.
Saat ini imigran di Kuala Langsa sebanyak 683 orang yang terbagi menjadi dua, yakni dari muslim Rohingya dan Bangladesh. Pemerintah akan memulangkan pengungsi Bangladesh dan untuk muslim Rohingya akan ditampung dalam jangka waktu satu tahun kedepan.
Menyikapi pernyataan pemerintah untuk menampung pengungsi Rohingya selama setahun ke depan, Hidayatullah mengambil peran untuk terlibat langsung dalam penanganan pengungsi Rohingya tersebut.
Hidayatullah yang memiliki ratusan pesantren dan PPAS (Pusat Pendidikan Anak Sholeh) yang tersebar di seluruh Indonesia siap untuk menampung anak-anak pengungsi Rohingya usia sekolah.
Menurut Wahyu Rahman, Ketua Departemen Sosial PP. Hidayatullah mengungkapkan bahwa Hidayatullah memiliki ratusan pesantren di Indonesia yang siap menampung anak-anak Rohingya usia sekolah dari SD hingga perguruan tinggi. “Insya Allah ratusan pesantren dan PPAS Hidayatullah yang tersebar di seluruh Indonesia siap untuk menampung anak-anak Rohingya usia sekolah,” ujar Wahyu Rahman.
Hidayatullah akan sinergi dengan lembaga zakat BMH untuk dapat memberikan biaya anak-anak pengungsi Rohingya tersebut selama di pesantren Hidayatullah. “Kami akan sinergi dengan BMH untuk membiayai anak-anak Rohingya selama di pesantren Hidayatullah,” ungkap Wahyu.
Saat ini kondisi pengungsi sudah lebih baik. Kebutuhan logistik sudah sangat banyak bahkan berlebih. Hal itu disampaikan Rahmat Efendi, Koordinator Lapangan Tim Kemanusiaan BMH. Menurut Rahmat bahwa dalam penanganan saudara kita dari Rohingya untuk saat ini sudah bukan lagi kebutuhan logistik, namun sudah melangkah pada penanganan jangka panjangnya.
“Kita akan sinergi dengan Pesantren Hidayatullah untuk menampung anak-anak Rohingya usia sekolah dan akan kita biayai selama mereka berada di pesantren,” ujar Rahmat.
WHC
Muslim Rohingya yang saat ini berada di Aceh terus menuai empati. Mereka terombang ambing di laut selama dua bulan sepuluh hari sebelum ditolong oleh nelayan Aceh. Saat ini masih ada sekitar 4000 orang yang terkatung katung di laut dan kemungkinan juga akan menuju Indonesia.
Lembaga kemanusiaan WHC rencananya akan menyalurkan bantuan langsung ke Aceh pada 7 Juni 2015. Adapun laporan infaq dan shadaqah WHC peduli Rohingya #CareRohingya tangal 28 Mei 2015 menyebutkan total saldo Rp.87.363.546
“Alhamdulillah, semoga infaq shadaqah yang telah disampaikan melalui kami berbarakah dan dilipatgandakan pahalanya, Allahumma aamiin,” tulis laporan WHC.
Karena sudah mencukupi WHC juga telah menutup bantuan dalam bentuk pakaian layak pakai. (azmuttaqin/*/arrahmah.com)