TEPI BARAT (Arrahmah.id) — Di tengah kepungan pasukan penjajahan Israel (IDF) dan Otoritas Palestina (PA), pejuang Palestina di Jenin, Tepi Barat masih melanjutkan perlawanan. Mereka berhasil mengebom sejumlah tentara Israel dalam bentrokan pada Selasa (14/1/2025).
Dilansir Al Jazeera (15/1), dua tentara pendudukan Israel dari Brigade Kfir dan Menashe menderita luka kritis, sementara seorang lainnya terluka ringan dalam konfrontasi di Tepi Barat yang diduduki.
Menurut juru bicara militer Israel, para prajurit tersebut terluka setelah Alat Peledak Improvisasi (IED) diledakkan di jip militer David mereka di kota Qabatiya, Jenin.
Sejumlah kelompok perlawanan Palestina telah mengumumkan bahwa para pejuangnya meledakkan beberapa perangkat improvisasi yang sangat mudah meledak. Bom-bom itu ditempatkan pada rute yang diambil oleh kendaraan militer Israel.
Selain itu, mereka mengatakan bahwa konfrontasi para pejuangnya dengan serangan Israel sedang berlangsung di beberapa pihak.
Sebelum serangan tersebut, beberapa warga Palestina terbunuh setelah militer Israel melakukan serangan pesawat tak berawak di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
Media Israel melaporkan bahwa sasaran serangan itu adalah seorang pejuang yang dikenal di kamp Palestina.
Kantor berita WAFA melansir, enam warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka kemarin menyusul serangan udara yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Jenin, di utara Tepi Barat yang diduduki.
Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi dalam pernyataan singkat bahwa dua belas korban jiwa dan beberapa orang luka-luka dibawa ke rumah sakit di kota tersebut akibat serangan itu.
Para korban telah diidentifikasi sebagai Mahmoud Ashraf Mustafa Gharbiyeh (15 tahun); Mo’men Ibrahim Abu al-Hayja (28); Amir Ibrahim Mahmoud Abu al-Hayja (27); Hussam Hassan Qanouh (34); Ibrahim Mustafa Qaneiry (23); Bahaa Ibrahim Abu al-Hayja (33); Muhammad Younis Araarawi (33); Ahmed Yassin Araarawi (37) Mahmoud Ahmed Fayyad (22); Osama Abdul Karim Abu Daroubi (26); Mustafa Muhammad Fayyad (26); dan
Awad Sobhi Abu Zaid (27).
Saksi mata melaporkan bahwa pesawat tak berawak Israel menembakkan tiga rudal ke sekelompok orang di dekat bundaran Al-Awda di kamp tersebut.
Anwar Rajab, juru bicara pasukan keamanan PA, menyebut serangan udara mematikan Israel di Jenin sebagai “campur tangan terang-terangan” yang bertujuan untuk menggagalkan upaya menjamin keamanan dan kembalinya keadaan normal di kamp pengungsi Tepi Barat.
Batalyon Jenin dari Brigade al-Quds Jihad Islam Palestina mengatakan mereka telah menyetujui inisiatif untuk “mengakhiri pertumpahan darah dan melestarikan tatanan nasional Palestina” setelah bentrokan berminggu-minggu antara pejuangnya dan pasukan keamanan Otoritas Palestina.
Batalyon Jenin tidak mengungkapkan rincian perjanjian tersebut, namun dikatakan bahwa perjanjian tersebut menegaskan “hak sah untuk melawan pendudukan kriminal”.
PA telah melakukan penggerebekan di Jenin terhadap kelompok yang memerangi pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki. Otoritas yang dipimpin Fatah, yang telah membekukan Al Jazeera di Tepi Barat yang diduduki, menghadapi tuduhan membungkam perbedaan pendapat dan kebebasan berekspresi dalam kampanye yang paralel dengan tindakan keras di Jenin. (hanoum/arrahmah.id)