GAZA (Arrahmah.id) – Dua belas orang dilaporkan gugur dalam serangan udara “Israel” di Jalur Gaza di mana “Israel” mengklaim menargetkan anggota Jihad Islam.
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan kematian 12 orang di Jalur Gaza, dan sedikitnya 20 orang lainnya luka-luka dalam serangan tersebut, lansir Al Jazeera (9/5/2023).
Ledakan yang menargetkan apartemen-apartemen hunian terdengar sekitar pukul 2 pagi waktu setempat pada Selasa (9/5) di beberapa bagian Gaza, menurut laporan reporter Al Jazeera.
“Dari 12 orang yang tewas, tiga di antaranya adalah komandan Jihad Islam, sementara sembilan lainnya adalah warga sipil -sebagian besar adalah keluarga para komandan tersebut, dan juga warga sipil di sekitar apartemen yang menjadi sasaran.”
20 orang yang terluka juga merupakan warga sipil, katanya.
Gerakan Jihad Islam Palestina mengumumkan bahwa tiga pemimpinnya tewas dalam serangan udara tersebut. Mereka yang tewas diidentifikasi sebagai Jihad al-Ghannam, Khalil al-Bahtini, dan Tariq Izz al-Deen.
Ketiganya terbunuh bersama dengan istri dan beberapa anak mereka, kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan yang tidak memberikan rincian tentang istri mereka atau berapa banyak anak yang terbunuh dan usia mereka.
Para saksi mata mengatakan sebuah ledakan menghantam lantai atas sebuah gedung apartemen di Kota Gaza dan sebuah rumah di kota selatan Rafah, kantor berita Reuters melaporkan.
Tentara “Israel” mengatakan bahwa serangan udara yang diberi nama sandi “Operasi Perisai dan Panah” itu menargetkan tiga anggota Jihad Islam Palestina yang diklaim bertanggung jawab atas sejumlah roket yang ditembakkan ke arah “Israel”.
Pekan lalu, rudal-rudal “Israel” menggempur Jalur Gaza yang padat penduduknya menyusul roket-roket yang ditembakkan ke wilayah “Israel” sebagai buntut dari kematian seorang tahanan Palestina yang terkenal, Khader Adnan, di sebuah penjara “Israel”. (haninmazaya/arrahmah.id)