KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Negara terbaru resesi adalah Malaysia. Negeri Jiran mengumumkan PDB berkontraksi untuk kedua kalinya di kuartal II 2020.
Sebagaimana dilansir CNBC Indonesia, Ahad (16/8/2020), ekonomi tercatat -16,5% (QtQ) pada triwulan kedua 2020. Di kuartal I, ekonomi sebelumnya -2%.
Secara basis tahunan (YoY) ekonomi -17,1%. Namun di kuartal I ekonomi masih positif 0,7%. Ini membuat Malaysia jatuh ke resesi teknikal.
Penguncian (lockdown) guna mencegah Covid-19 menghancurkan ekonomi negara itu. Konsumsi rumah tangga merosot hingga 18,5% sementara investasi turun 28,9%. Permintaan eksternal masih berkontribusi negatif ke PDB. Ekspor dan impor turun tajam.
Di sisi lain jasa produksi, sektor jasa dan manufaktur mengalami kontraksi. Pertambangan dan konstruksi juga turun.
Polandia juga masuk resesi teknikal kemarin. Negara Eropa ini bahkan mengalami resesi teknikal pertama sejak akhir era komunis, lebih dari tiga dekade lalu.
Hal ini nampak dari data yang diterbitkan kantor Statistik Polandia, Jumat (14/8/2020). Penguncian (lockdown) akibat penyebaran corona (Covid-19) menjadi penyebab.
Inggris mencatat pertumbuhan terburuk sejak 2009. Kantor Statistik Nasional, menyebutkan dalam basis tahunan (YoY), ekonomi berkontraksi atau -21,7% di kuartal II.
Perekonomian Amerika Serikat juga mencatat -32,9% pada periode April – Juni (QtQ). Kontraksi ini jauh lebih tajam dari kuartal I yang tercatat -5%.
Demikian laporan dari Departemen Perdagangan AS yang baru dirilis 30 Juli lalu. Kontraksi tajam terjadi dalam konsumsi, ekspor, hingga investasi dan pengeluaran pemerintah.
PDB Jerman ekonomi terbesar di Eropa mengalami kontraksi atau -2% (YoY) pada kuartal I tahun ini. Kontraksi berlanjut di kuartal II, di mana ekonomi -10,1% (YoY). Ini merupakan kontraksi paling dalam sejak pencatatan PDB secara kuartalan yang dimulai pada 1970 silam.
Prancis resmi resesi setelah ekonomi di kuartal II tercatat -19% (YoY). Ekonomi sebelumnya telah susut 5,7% di kuartal I.
Italia menjadi negara paling buruk terdampak Covid-19. Akibatnya penguncian total (lockdown) dilakukan. Ini menyebabkan ekonomi jatuh dua kuartal berturut-turut. Di kuartal II -17,3% (YoY) sementara di kuartal I ekonomi -5,5%.
Sama seperti Italia, Spanyol sempat menjadi negara yang sangat terpukul karena Covid-19 di Eropa. Ini membawa ekonomi terjerembab ke resesi. Secara QtQ, ekonomi -18,5% di kuartal II. Sebelumnya ekonomi -5,2% di kuartal I.
Korea Selatan masuk jurang resesi setelah Bank Sentral Korea (BOK) menyebut ekonomi negatif kembali di kuartal II 2020. Di mana PDB – 3,3% (QtQ).
Jepang terjun ke dalam resesi pertama sejak 2015. Ekonomi secara basisi tahunan (YoY) di kuartal I tercatat -0,7% dan di kuartal II -1,7%.
Secara basis kuartalan (QtQ), ekonomi Singapura mengalami kontraksi sebesar 42,9% pada kuartal II 2020 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Secara tahunan (YoY), ekonomi menyusut 13,2% pada kuartal yang berakhir 30 Juni.
Ekonomi Filipina masuk jurang resesi pertama dalam 29 tahun. Secara tahunan (YoY)PDB -16,6% di kuartal II 2020. Sebelumnya di kuartal I 2020, secara tahunan ekonomi juga -0,7%
(ameera/arrahmah.com)