(Arrahmah.com) – Wanita yang sedang hamil dan menyusui sering bingung apakah harus ikut berpuasa di bulan Ramadhan atau tidak. Mengingat umumnya wanita hamil dan menyusui sering merasa kepayahan karena harus berbagi zat makanan dengan bayinya. Namun jika hamil dan ibu menyusui sanggup menjalankan puasa, selama tidak membahayakan dirinya dan bayinya, maka itu lebih baik baginya bahkan menurut para ulama wajib baginya berpuasa.
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah Ta’ala ditanya dalam Fatawa Shiyam (hal. 161)
“Jika seorang wanita hamil dan menyusui tidak berpuasa tanpa uzur, sementara dirinya kuat dan giat dan tidak ada pengaruhnya dengan berpuasa, apah hukumnya?”
Beliau menjawab,
“Tidak dibolehkan bagi wanita hamil dan menyusui untuk berbuka di siang hari bulan Ramadan kecuali ada uzur. Jika keduanya berbuka karena uzur, maka keduanya harus mengqadha puasanya. Berdasarkan firman Allah Ta’ala, “Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah: 184). Keduanya (wanita hamil dan menyusui) dapat dianggap orang yang sakit. Jika alasannya karena khawatir terhadap anaknya, maka dia harus mengqadha dan selain itu menurut sebagian ulama memberi makan satu orang miskin untuk satu hari berupa gandum, atau beras atau korma atau apa saja berupa makanan pokok. Sebagian ulama berpendapat bahwa keduanya hanya wajib qadha saja, apapun kondisiya. Karena perintah memberi makan tidak terdapat dalam Al-Quran dan Sunah. Hukum asal adalah bahwa seseorang terbebas dari setiap beban kecuali jika terdapat nash yang memerintahkannya. Dan ini merupakan pendapat Abu Hanifa. Ini merupakan pendapat yang kuat.”
Ada sejumlah tips bagi ibu menyusui jika ingin menjalankan ibadah puasa agar tetap mampu memberikan asupan ASI kepada bayinya. Salah satunya adalah dengan memakan makanan yang bisa membantu memperlancar dan memperbanyak ASI saat sahur dan berbuka. Berikut adalah 12 jenis makanan yang sangat baik bagi ibu menyusui:
Kurma
Kurma disebut-sebut sebagai makanan terbaik, khususnya bagi ibu hamil dan menyusui. Dalam sebuah hadits dari Salman bin ‘Amr Adh-Dhabbiy Ash Shahabi, dari Nabi Shalallahu ‘Alayhi Wassalam, beliau bersabda: ‘Bila seseorang di antara kamu berbuka, hendaklah ia berbuka dengan kurma. Jika tidak menemukan, hendaklah ia berbuka dengan air, karena air itu adalah pembersih.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Darimi, Ahmad, dan Ibnu Majah)
Ustadz Muhammad Thalib ketika menjelaskan hadits tersebut mengatakan, Sebaik-baik makanan yang dimakan ketika berbuka adalah kurma. Jika tidak ada kurma, hendaklah seseorang memulai berbuka dengan minum air putih, karena air putih menjadi pembersih, sekaligus obat bagi orang yang puasa. Orang yang berbuka dengan kurma atau air akan mendapatkan pahala karena melaksanakan sunnah Rasulullah Shalallahu ‘Alayhi Wassalam.
Secara medis, kurma terbukti dapat memperlancar ASI. Kandungan zat besi dan kalsium yang terdapat dalam kurma adalah pembentuk ASI yang sangat baik. Karenanya ibu menyusui sangat disarankan untuk mengonsumsi kurma baik saat sahur maupun saat berbuka supaya produksi ASI-nya lancar. (tribunnews.com)
Kurma juga mengandung suatu hormon yang sering disebut dengan hormonpotuchin, yang menurut para pakar medis, hormon ini berfungsi untuk mengikat rahim dan otot rahim sehingga dapat membantu mengurangi pendarahan pasca melahirkan. Selain itu, juga terkandung hormon oksitosin yang dapat membantu merangsang kontraksi pada otot-otot rahim sehingga mempermudah persalinan. Hormon ini juga akan membantu memacu kontraksi di pembuluh darah vena yang ada di sekitar payudara ibu, sehingga memacu kelenjar air susu untuk memproduksi ASI. (pondokibu.com)
Maka dengan mengkonsumsi kurma pada saat sahur, ibu menyusui akan tetap dapat memenuhi kebutuhan ASI sang bayi dengan baik, in syaa Allah, selama menjalankan ibadah puasa.
Buah-buahan yang banyak mengandung air
Ibu menyusui membutuhkan asupan cairan yang lebih banyak daripada orang yang tidak menyusui. Hal ini terkait dengan produksi air susu dan untuk keseimbangan cairan di dalam tubuh ibu menyusui sendiri. Nah, konsumsi buah tropis atau yang mengandung banyak air sangat dianjurkan untuk ibu menyusui. Buah yang banyak mengandung cairan seperti melon, pepaya, semangka, timun suri, jeruk, dll. (pondokibu.com)
Sayur mayur berwarna hijau
Makanan yang berasal dari sayur mayur yang berwarna hijau dapat meningkatkan kadar lemak dalam ASI sehingga bayi yang terpenuhi kebutuhan lemaknya tidak akan rewel karena lapar, selain itu juga dapat memberikan peningkatan energi bagi ibu menyusui saat berpuasa.
Sayur mayur berwarna hijau ini mudah didapat di negeri tropis seperti Indonesia ini seperti bayam, katuk, kangkung, sawi, rumput gandum, dll. Spirulina, rumput laut, daun alfafa dan rempah-rempah juga sangat bagus untuk meningkatkan produksi ASI.
Telur rebus
Telur adalah salah satu sumber protein terbaik dan asam lemak omega 3. Pada pagi dan siang hari bayi membutuhkan lebih banyak protein, dan telur sudah cukup memenuhi kebutuhan protein.
Oatmeal/havermut atau bubur gandum
Oatmeal adalah makanan yang biasanya dikonsumsi para ibu di Amerika Serikat untuk meningkatkan produksi ASI. Bubur gandum ini salah satu makanan yang penuh dengan nutrisi, mengandung banyak vitamin, mineral, dan elemen-elemen penting lainnya. Saat menyajikannya, oatmeal ini bisa dicampur dengan kacang-kacangan dan mentega agar meningkatkan nutrisinya.
Hummus
Hummus adalah makanan khas Timur Tengah terutama Lebanon. Makanan ini terbuat dari campuran kacang buncis yang sudah direbus lunak, tahini, minyak zaitun, air/jus lemon, garam, dan bawang putih. Sedangkan buncis telah dikenal dapat meningkatkan produksi ASI.
Pare
Pare kaya vitamin C, anti oksidan, meningkatkan kesehatan tulang, gigi, gusi dan pembuluh darah, serta meningkatkan penyerapan zat besi. Kandungan senyawa fitokimia lutein dan likopennya juga berkhasiat untuk merangsang produksi insulin.
Sayuran ini memang sangat pahit rasanya. Tapi, ternyata pare memiliki khasiat yang sangat manjur untuk mengentalkan dan memperbanyak produksi ASI, sehingga bayi akan mudah kenyang. Pare mengandung vitamin K, likopen, fitokimia lutein, dan antioksidan. Selain untuk kelancaran ASI, pare juga bagus untuk merangsang produksi insulin, menurunkan kadar gula di dalam darah, antikanker, meningkatkan kesehatan tulang, gigi, gusi dan pembuluh darah, serta meningkatkan penyerapan zat besi.
Ubi jalar
Ubi jalar juga dapat membantu meningkatkan suplai ASI. Kandungan pada ubi jalar adalah protein, lemak, karbohidrat, kalori, serat, abu, kalsium, fosfor, zat besi, karoten, vitamin B1, B2, C, dan asam nikotinat. Makan 1 buah sedang ubi jalar merah mentah sudah memenuhi 42 % anjuran kecukupan vitamin C sehari. Dibanding dengan havermut (oatmeal), ubi jalar merah lebih kaya serat, khususnya oligosakarida. Terutama daunnya, daun ubi jalar dapat meningkatkan produksi ASI. Karena dalam daun tersebut ada zat-zat laktagogum yang bisa meningkatkan produksi ASI. Selain itu di dalam daun ini juga ada kandungan karotenoid dan zat besi. Penggunaan daun ubi jalar untuk tingkatkan ASI ini sudah digunakan di beberapa negara lainnya. Daun ubi jalar juga mengandung provitamin A yang tinggi dan protein. Tapi jika ingin mengonsumsinya, sebaiknya pilih yang organik atau tidak menggunakan pestisida, karena jika di daun tersebut ada pestisida dan dimakan oleh ibu yang menyusui, maka zat-zat dari pestisida ini akan masuk ke dalam tubuh bayi.
Untuk mengkonsumsinya, ubi jalar dapat direbus atau dipanggang sedangkan daunnya dapat dijadikan sayur bening atau direbus untuk diminum airnya.
Kacang-kacangan
Lemak tak jenuh dalam kacang almond, kacang mete dan kacang macadamia dapat meningkatkan suplai ASI.
Bubur kacang hijau
Kacang hijau kaya protein, tiamin (vitamin B1), zat besi, magnesium, fosfor, kalium dan mangan. Baik untuk sumber protein nabati. Tiamin atau vitamin B1 mengubah karbohidarat menjadi energi karena ibu menyusui butuh energi lebih besar dibanding saat hamil. Kacang hijau ini bisa disajikan dalam bentuk bubur saat sahur.
Biji adas
Biji adas merupakan salah satu langkah cara herbal yang termudah untuk memperlancar dan memperbanyak produksi ASI. Ibu biasanya menggunakan daun atau biji adas untuk keperluan memasak. Namun, biji adas dapat membantu memperlancar dan memperbanyak ASI. Caranya, seduh dua sendok makan biji adas dalam satu gelas air panas. (pondokibu.com)
Tentu saja air memang bukan makanan. Tetapi makanan membutuhkan air saat dicerna dan tubuh membutuhkan air yang cukup untuk menjaga keseimbangannya. Dan ibu menyusui harus minum air yang cukup agar tidak dehidrasi saat berpuasa. Alangkah baiknya bila ditambahkan dengan madu. Selamat berpuasa!
(siraaj/arrahmah.com)