JAKARTA (Arrahmah.com) – Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali akan mengirim relawan kemanusiannya berikut membawa dana tunai untuk muslim Rohingya Myanmar.
“12 juli 2013 akan berangkat ke Rohingya,” kata relawan ACT Doddy HP dalam bincang-bincang dengan pewarta muslim di Jakarta (2/7/2013).
ACT akan membawa dana tunai dari muslim Indonesia sebesar 500 juta rupiah untuk disampaikan kepada muslim Rohingya. “Dana cash itu akan digunakan untuk membangun sekitar 100 shelter lagi dan untuk memberikan paket Ramadhan,” ujar direktur Global Humanity Response ACT ini.
Shelter adalah sebutan untuk rumah tinggal sementara, lantaran rumah panggung ini dindingnya terbuat dari bambu dan tiang-tiang penyangganya dari kayu serta asbes sebagai atapnya. Bangunan 1 pintu berukuran 3×4 m ini rata-rata didiami oleh 7 orang anggota keluarga. Shelter ini dirancang kekuatannya sampai 4 tahun ke depan
Sampai saat ini ACT telah membangun 300 shelter di Sitway, Rakhine State, Myanmar. Rencananya ACT dalam tahun ini akan membangun 1000 shelter untuk menampung sekitar 10.000 jiwa muslim Rohingya.
ACT kesulitan membawa dokter ke Rohingya
Sulit membawa dokter ke Rohingya karena perizinannya. Pemerintah Myanmar tidak memberi izin dokter dari luar negerinya untuk berpraktek melakukan tindakan medis kemanusiaan untuk muslim Rohingya. “Kita pernah membawa 4 orang dokter tapi gak bisa masuk karena belum mendapat izin dari pemerintah Myanmar,” ujar Doddy.
Di samping itu juga biaya perizinan dokter dari luar agar bisa masuk dan berpraktek di Myanmar sangat mahal. “Satu dokter dikenai biaya 5 ribu dolar Amerika,” katanya. (azmuttaqin/arrahmah.com)