NIGERIA (Arrahmah.com) – Sedikitnya 110 orang tewas dalam serangan akhir pekan terhadap para petani di bagian timur laut Nigeria. Banyak pihak menuduh kelompok militan Islam yang aktif di daerah tersebut sebagai pelaku, meskipun belum ada klaim tanggung jawab atau bukti yang dipaparkan.
Koordinator urusan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk negara Afrika, Edward Kallon, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia “marah dan ngeri dengan serangan mengerikan terhadap warga sipil” di desa Koshobe dekat ibu kota Negara Bagian Borno, Maiduguri itu.
Dilansir VOA News pada Senin (30/11/2020), juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengeluarkan pernyataan yang mengecam keras “serangan mengerikan terhadap petani padi di desa Koshobe itu.”
Guterres menegaskan kembali komitmen PBB “untuk mendukung Pemerintah Nigeria dalam perangnya melawan terorisme dan ekstremisme dan dalam tanggapan negara itu atas kebutuhan kemanusiaan yang mendesak di timur laut negara itu.”
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengeluarkan pernyataan yang mengutuk pembunuhan tersebut, di mana dia juga mengatakan bahwa “seluruh negeri terluka oleh pembunuhan yang tidak masuk akal ini.”
Buhari mengatakan pemerintah telah melengkapi angkatan bersenjata dengan semua yang dibutuhkan “untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi penduduk dan wilayah negara itu.”
Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas pembantaian akhir pekan terhadap petani Nigeria tersebut. (Hanoum/Arrahmah.com)