GOLAN (Arrahmah.id) – Sebelas orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan roket ke sebuah lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan yang diduduki “Israel” pada Sabtu (27/7/2024), N12 News Israel melaporkan, insiden terburuk dalam beberapa bulan terakhir dalam kekerasan antara “Israel” dan kelompok-kelompok bersenjata di Lebanon.
Militer “Israel” mengatakan bahwa roket tersebut ditembakkan oleh kelompok Hizbullah Lebanon. Kelompok yang didukung oleh Iran ini membantah terlibat dalam serangan tersebut, yang sepertinya akan mendapat tanggapan keras dari “Israel”.
Layanan darurat “Israel” mengatakan sebelumnya bahwa sembilan orang terluka kritis akibat roket yang ditembakkan dari Lebanon yang menghantam lapangan sepak bola desa di desa Druze, Majdal Shams. Seorang petugas medis menggambarkan kehancuran besar dan kebakaran di tempat kejadian, lansir Al Arabiya.
“Kami menyaksikan kehancuran yang luar biasa ketika kami tiba di lapangan sepak bola, serta barang-barang yang terbakar. Ada korban di atas rumput dan pemandangannya sangat mengerikan,” kata petugas medis Magen David Adom, Idan Avshalom.
Seorang saksi mengatakan kepada Reuters: “Pesawat itu mendarat di lapangan sepak bola, semuanya adalah anak-anak, banyak mayat dan jenazah di lapangan yang kami tidak tahu siapa mereka.” Dia meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Serangan di lapangan sepak bola itu terjadi setelah serangan “Israel” di Lebanon yang menewaskan empat militan pada Sabtu. Dua sumber keamanan di Lebanon mengatakan bahwa empat pejuang yang tewas dalam serangan “Israel” di Kfarkila, Lebanon selatan, merupakan anggota kelompok bersenjata yang berbeda, dengan setidaknya salah satu dari mereka adalah anggota Hizbullah.
Militer “Israel” mengatakan bahwa pesawatnya telah menargetkan sebuah bangunan militer milik Hizbullah, setelah mengidentifikasi sebuah sel militan yang memasuki bangunan tersebut.
Hizbullah mengklaim setidaknya melakukan empat serangan, termasuk dengan roket Katyusha, sebagai pembalasan atas serangan Kfarkila.
Namun, perwakilan media senior Hizbullah, Mohammad Afif, membantah bertanggung jawab atas serangan di Majdal Shams.
Kelompok militan Hizbullah Lebanon membantah telah menembakkan roket yang menewaskan sembilan orang di kota Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan yang dicaplok “Israel”.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok yang didukung Iran ini mengatakan bahwa mereka “dengan tegas menyangkal tuduhan yang dilaporkan oleh media musuh tertentu dan berbagai platform media mengenai penargetan Majdal Shams.”
“Perlawanan Islam tidak memiliki hubungan dengan insiden ini,” katanya, merujuk pada sayap militernya.
Hizbullah yang didukung Iran dan “Israel” telah saling tembak sejak Oktober, setelah serangan Hamas ke “Israel” selatan memicu perang Gaza, yang merupakan eskalasi terburuk sejak 2006. (haninmazaya/arrahmah.id)