ANKARA (Arrahmah.com) – Polisi telah menangkap 11 tersangka terkait dengan ledakan mematikan di Ankara, Ahad (13/3/2016), Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengumumkan pada Senin (14/3).
Sebagaimana dilansir oleh Anadolu Agency, Serangan bom mobil di lingkungan Kizilay pusat ibukota Turki selama jam sibuk pada malam hari menewaskan 37 orang dan puluhan lainnya terluka.
“Ledakan Ankara merupakan langkah melawan operasi anti-teror Turki atas PKK, DHKP-C, dan Daesh,” kata Davutoglu di Rumah Sakit Universitas Ibnu Sina, Ankara, saat ia mengunjungi korban ledakan yang terluka.
Davutoglu mengatakan bahwa Turki telah melaksanakan operasi terhadap tiga kelompok teroris tersebut sejak 23 Juli tahun lalu.
Dia juga mengungkapkan, ada “temuan yang hampir pasti” yang menunjukkan keterlibatan PKK dalam serangan itu, tetapi ia menambahkan bahwa penyelidikan atas insiden tersebut masih berlangsung.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Turki pada Senin (14/3) tengah hari, sebanyak 60 korban mendapatkan perawatan di berbagai rumah sakit di ankara; 13 orang berada dalam perawatan intensif.
Setelah serangan mematikan itu, sejumlah operasi anti-teror telah dilancarkan di seluruh negeri, di mana puluhan orang ditahan atas tuduhan membuat propaganda untuk PKK.
(ameera/arrahmah.com)