SINAI (Arrahmah.id) – Sedikitnya 11 anggota militer Mesir, termasuk seorang perwira, tewas dalam serangan bersenjata di Semenanjung Sinai, kata seorang juru bicara militer, seraya menambahkan bahwa pasukan keamanan “menggagalkan serangan teroris” di stasiun pengangkat air di timur Terusan Suez.
Lima personel keamanan juga terluka dalam serangan itu. “Unsur teroris dikejar dan dikepung di salah satu daerah terpencil di Sinai,” klaim juru bicara itu dalam sebuah pernyataan, Sabtu (7/5/2022) seperti dilansir Al Jazeera.
Presiden Abdel Fattah Al Sisi berduka atas kematian pasukan, bersumpah dalam sebuah posting Facebook untuk terus memerangi pemberontak dan “mencabut terorisme.”
Militer tidak memberikan rincian lebih lanjut atau lokasi tepat serangan tersebut, tetapi dua penduduk Sinai utara mengatakan kepada Associated Press bahwa serangan itu terjadi di kota Qantara di provinsi Ismailia, yang membentang ke arah timur dari Terusan Suez.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas penyergapan pada Sabtu, salah satu serangan paling mematikan terhadap pasukan keamanan Mesir dalam beberapa tahun terakhir.
Pekan lalu, tersangka militan meledakkan pipa gas alam di kota Bir al-Abd, Sinai utara, menyebabkan kebakaran tetapi tidak ada korban.
Mesir telah memerangi kelompok-kelompok bersenjata yang setia kepada ISIS di Semenanjung Sinai yang meningkat setelah militer menggulingkan pemimpin Ikhwanul Muslimin Muhammad Mursi – presiden pertama yang terpilih secara demokratis di negara itu – pada tahun 2012. (haninmazaya/arrahmah.id)