KONNA (Arrahmah.com) – Setidaknya 11 tentara boneka Mali tewas dan hampir 60 lainnya terluka dalam pertempuran dengan Mujahidin Mali yang menguasai wilayah utara, menurut statemen presiden Mali.
Pasukan Mali mengklaim memukul mundur Mujahidin dari kota strategis Konna yang telah dikuasai oleh Mujahidin sejak Kamis (10/1), setelah pasukan Perancis melancarkan serangan udara untuk menghentikan Mujahidin yang terus bergerak maju menuju selatan.
“Saya salut dengan keberanian pasukan kami yang ‘berjuang’ dengan gagah berani,” klaim Presiden sementara Mali, Dioncounda Traore pada Sabtu (12/1/2013) malam dalam sebuah pernyataan. “Mereka gugur di medan kehormatan di Konna.”
Sebelumnya di hari Sabtu (12/1), jet tempur Perancis menghantam Mali untuk hari kedua, meninggalkan sejumlah besar warga sipil tewas.
Seorang juru bicara Mujahidin Ansar ad-Din mengatakan lima dari anggota kelompoknya syahid (Insha Allah) dalam serangan udara Perancis.
Setelah bombardir oleh pasukan penjajah Perancis di kota Konna, rumah sakit di sana kini kewalahan menangani korban terluka dan tewas, banyak di antara korban adalah anak-anak dan perempuan.
Human Rights Watch mengatakan sedikitnya 10 warga sipil termasuk tiga anak tewas dalam serangan itu.
Pejabat Mali mengatakan Nigeria dan Senegal telah mengirim pasukan darat untuk mendukung pemerintah sementara Mali dalam upaya merebut kembali wilayah-wilayah yang telah dikuasai oleh Mujahidin. (haninmazaya/arrahmah.com)