KAIRO (Arrahmah.id) – Sebanyak 11 pilot “Israel” telah terjebak di Mesir setelah mereka mendarat di negara itu tanpa memperoleh visa masuk terlebih dahulu, lansir media lokal “Israel” semalam (24/11/2022), mengutip kementerian luar negeri dan kantor berita Kan.
Surat kabar Time of Israel mengutip Kan yang melaporkan bahwa pilot diduga “didorong secara fisik” ke arah pesawat mereka, meskipun mereka menyebutkan bahwa mereka tidak memiliki cukup bahan bakar untuk terbang pulang.
Pihak berwenang Mesir berusaha mendeportasi pilot bersama dengan pesawat yang mereka terbangkan untuk “masalah keamanan nasional,” tambah laporan itu.
Masih belum jelas apakah pilot itu berafiliasi militer atau sipil, juga jenis jet yang mereka terbangkan tidak disebutkan.
Sementara itu, kementerian luar negeri “Israel” mengonfirmasi laporan tersebut, sedangkan pihak Mesir tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar hingga waktu penerbitan.
“Kami menangani masalah ini baik di kedutaan di Kairo maupun di kantor pusat di Yerusalem sehingga pilot dapat meninggalkan Mesir dan kembali ke “Israel”. Mereka terbang ke Mesir tanpa visa. Ini adalah kesalahan mereka dan akibatnya , mereka tidak dapat memasuki negara itu,” lansir situs berita online Israel National News mengutip sumber kementerian.
Tidak ada detil lebih lanjut yang tersedia saat ini.
Media lokal Mesir kebanyakan mengabaikan berita tentang 11 pilot tersebut.
Mendiang presiden Mesir Anwar Sadat menormalkan hubungan dengan “Israel” pada 1970-an, setelah bertahun-tahun berperang, di bawah sponsor AS. Pada tingkat diplomasi, pemerintah Mesir saat ini memperlakukan “Israel” sebagai negara sahabat yang memiliki ikatan kuat di berbagai bidang, terutama keamanan. (zarahamala/arrahmah.id)