SISTAN BALUCHESTAN (Arrahmah.id) – Sedikitnya 11 personil keamanan Iran telah terbunuh dalam sebuah serangan terhadap kantor polisi di provinsi perbatasan tenggara Sistan-Baluchestan, televisi pemerintah melaporkan.
Alireza Marhamati, wakil gubernur provinsi tersebut, mengatakan pada Jumat (15/12/2023) bahwa para perwira polisi senior dan tentara tewas dan terluka dalam serangan pukul 02:00 waktu setempat di kota Rask, sekitar 1.400 km (875 mil) barat daya ibu kota Teheran.
Sejumlah penyerang juga tewas dalam baku tembak dengan pasukan keamanan, menurut laporan televisi pemerintah, seperti dilansir Al Jazeera.
Serangan tersebut merupakan salah satu serangan paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di wilayah yang dekat dengan perbatasan Iran dengan Afghanistan dan Pakistan.
Jaish al-Adl (Tentara Keadilan), sebuah kelompok bersenjata Sunni, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, menurut media pemerintah. Jaish al-Adl dibentuk pada 2012 dan dimasukkan ke dalam daftar hitam Iran sebagai kelompok “teror”.
Pasukan keamanan secara teratur menjadi sasaran
Serangan serupa sebelumnya pernah terjadi, termasuk pada Juli ketika empat polisi terbunuh ketika sedang berpatroli. Serangan tersebut terjadi dua minggu setelah dua polisi dan empat penyerang tewas dalam baku tembak di provinsi tersebut, di mana Jaish al-Adl mengklaim bertanggung jawab.
Pada Mei, lima penjaga perbatasan Iran tewas dalam bentrokan dengan kelompok bersenjata di Saravan, sebelah tenggara Zahedan, ibu kota provinsi Sistan-Baluchestan.
Pada akhir Mei, kantor berita pemerintah IRNA mengutip pejabat polisi Qassem Rezaee yang mengklaim bahwa “pasukan Taliban” telah menembaki sebuah kantor polisi Iran di Sistan-Baluchestan, sebuah wilayah yang dilanda kekeringan. Iran dan Afghanistan telah berselisih mengenai hak atas air.
Zahedan, salah satu dari beberapa kota mayoritas Sunni di Iran yang mayoritas penduduknya Syiah, juga menjadi lokasi protes mematikan selama berbulan-bulan yang meletus pada September tahun lalu karena dugaan pemerkosaan seorang gadis remaja oleh seorang perwira polisi.
Jaish al-Adl dan kelompok-kelompok afiliasinya yang berbasis di Pakistan telah dituduh melakukan serangan lintas batas terhadap pasukan Iran. (haninmazaya/arrahmah.id)