LEIPZIG (Arrahmah.com) – Polisi Jerman menangkap sebelas orang karena menyerang Masjid Eyüp Sultan, yang dinaungi oleh Persatuan Islam Turki untuk Urusan Agama (DITIB), di provinsi Leipzig Jerman pada Selasa (14/12/2021).
Masjid itu rusak ketika ekstremis radikal sayap kiri yang berjumlah sekitar 100-150 orang pada Senin (13/12) malam melemparkan benda keras dan kembang api ke masjid.
Ketua Asosiasi Masjid Sultan Eyüp, mer Mumcu, menyatakan bahwa dia mengutuk serangan itu dan organisasi itu menghadapi insiden serupa setiap tahun.
Dia menambahkan bahwa empat jendela dan bangunan masjid rusak, dan meminta polisi untuk menghentikan serangan tersebut.
Jerman telah mengalami peningkatan rasisme dan kebencian anti-Muslim dalam beberapa tahun terakhir.
Jerman menjadi tempat tinggal bagi 81 juta orang dan menampung populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis, di mana terdapat hampir 4,7 juta Muslim di Jerman.
Komunitas Turki di Eropa prihatin dengan meningkatnya kasus Islamofobia dan Turkofobia di negara-negara Barat dan telah meminta negara-negara Eropa untuk meningkatkan tindakan melawan kejahatan rasial.
Pejabat Turki, termasuk Presiden Recep Tayyip Erdoğan, telah sering mendesak para pembuat keputusan dan politisi Eropa untuk mengambil sikap menentang rasisme dan jenis diskriminasi lain yang telah mengancam kehidupan jutaan orang yang tinggal di dalam perbatasan blok tersebut. (rafa/arrahmah.com)