JAKARTA (Arrahmah.com) – 500 tokoh dan ulama Ahlusunnah wal jama’ah dari 50 negara hadir pada muktamar ‘Sikap Ulama Umat Terhadap Konflik Suriah’ di Kairo Mesir (13/6/2013).
Ulama Ahlusunnah wal jama’ah ini berkumpul untuk menyatukan sikap terhadap konflik Suriah yang sudah berlangsung hampir dua tahun.
Beberapa ulama yang hadir antara lain Syekh Dr. Yusuf Qordhowi, Syekh Dr. Muhammad Ariifi, Syekh Dr. Shofwat Hijazi, Syekh Usama Rifai, Syekh Alamin El Hajj srta Syekh Dr. Sholah Sultan. Sementara ulama dan dai dari Indonesia tercatat nama ustadz Farid Ahmad Okbah MA (MIUMI), ustadz Harman Tajang Lc. (STIBA Makassar) dan ustadz Dr. Zain An-Najah (DDII).
Muktamar ini melahirkan 11 butir resolusi terkait konflik di Suriah, secara singkat sebagai berikut:
-
Kewajiban syar’i umat Islam berjihad di Suriah.
-
Perang di Suriah adalah perang tehadap Islam.
-
Menyerukan persatuan kaum Muslimin.
-
Apresiasi terhadap peran pemerintah Turki dan Qatar, dan seruan terhadap para pemimpinArab dan organisasi negara teluk (CCASG) untuk membantu perjuangan rakyat Suriah.
-
Seruan terhadap umat Islam untuk memboikot produk-produk Iran.
-
Optimalisasi peran para ulama dan cendikiawan Muslim untuk menyadari umat perihal hakekat konflik Suriah.
-
Mengingatkan tentara Suriah akan haramnya darah kaum Muslimin.
-
Mengingatkan PBB dan DK PBB akan peran yang seharusnya ditempuh dalam menangani konflik Suriah.
-
Mengecam kepada segenap pihak yang mengklasifikasi dan menilai sebagian organissasi perjuangan kebebasan rakyat Suriah sebagai aksi teroris dan terorisme.
-
Memaksimalkan upaya dan peran organisasi-organisasi kemanusiaan dunia Islam dalam membantu perjuangan rakyat Suriah, khususnya dalam menangani para eksodus dan pengungsi Suriah.
-
Pembentukan tim khusus untuk memantau segala upaya dan realisasi dari hasil yang telah dicapai melalui muktamar ini.
(azmuttaqin/arrahmah.com)