DOHA (Arrahmah.com) – #10YearChallenge dan #GlowUpChallenge telah menjadi viral di media sosial pekan ini, dimana jutaan orang berbagi foto saat ini yang disandingkan dengan foto yang sama satu dasawarsa sebelumnya.
Tantangan ini menyebar ganas bagai lalapan api di Facebook, Instagram, dan Twitter, termasuk para selebriti, politisi, dan influencer. Hashtag ini seolah menjadi platform untuk bagi mereka untuk menunjukkan kepada dunia apa bagaimana penampakan mereka 10 tahun yang lalu.
Sementara banyak yang dengan cepat menyebut tantangan itu hanya sebagai alasan untuk pamer dan mencari hiburan, sebagian lain juga memanfaatkan kegemaran viral untuk mengatasi masalah yang menurut mereka jauh lebih penting dan serius dari sekedar selfie.
Hashtag tersebut juga telah digunakan untuk menyoroti kehancuran yang dilakukan oleh pemerintah Arab dan kekuatan asing di beberapa negara Timur Tengah sejak Musim Semi Arab pada tahun 2011, seperti dikutip Al Jazeera pada Jumat (18/1/2019).
Rakyat di negara-negara Arab memberontak dengan hasil beragam setelah protes yang meletus terhadap rezim otokratis di Tunisia, Mesir, Libya, Suriah, dan Yaman.
Sementara Tunisia menghindari turun ke konflik, pemberontakan di Libya, Suriah dan Yaman berubah menjadi kekerasan dan menjadi perang saudara dengan kekuatan Eropa dan Barat sebagai aktor utama.
Ribuan gambar telah dibagikan menyoroti kehancuran yang disebabkan oleh perang, dengan beberapa pengguna menunjukkan kehancuran di Suriah sejak serangan diluncurkan terhadap Negara Islam Irak dan kelompok Levant (ISIL, juga dikenal sebagai ISIS).
ANTICONQUISTA, Partai Komunis Diaspora Amerika Latin dan Karibia, membagikan gambar situasi di Libya dengan keterangan “sebelum dan sesudah invasi Imperialis”, sebuah rujukan pada intervensi militer pimpinan NATO yang mengarah pada penggulingan penguasa Muammar Gaddafi.
The #10YearChallenge pic ameriKKKa doesn't want you to see.
Within the last 10 years in #Libya, slavery, extreme poverty and femicide have plagued the nation. This, after the US & Europe overthrew leader Muammar Gaddafi in 2011 as part of a direct imperialist invasion. pic.twitter.com/CK4g1fvfLx
— ANTICONQUISTA (@ANTICONQUISTA) January 16, 2019
Muniba Mazari, duta PBB untuk urusan perempuan Pakistan, berbagi gambar situasi Suriah, yang telah dihancurkan oleh perang delapan tahun dan menyebabkan sekitar 500.000 orang tewas.
Syria’s #10YearChallenge 💔 pic.twitter.com/8rK74DERaP
— Muniba Mazari (@muniba_mazari) January 16, 2019
Kelompok jurnalis warga, “Raqqa Sedang Dibantai Diam-diam”, berbagi koleksi gambar yang menunjukkan akibat dari serangan dahsyat di tempat yang sering disebut sebagai ibukota de facto ISIL.
#ISIS #RBSS #Syria #SDF pic.twitter.com/kXHKZAFIA5
— الرقة تذبح بصمت (@Raqqa_SL) January 16, 2019
Nadwa Dawsari berbagi foto kota tua Sana’a, yang menunjukkan situs warisan dunia UNESCO sebelum dan sesudah serangan udara koalisi Saudi-UEA.
Sanaa #Yemen pic.twitter.com/WohjhXYuXO
— Nadwa Dawsari (@Ndawsari) January 17, 2019